Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2021, 16:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi program padat karya tunai (PKT) pada 2021 yang dilakukan Kementerian PUPR terus dipercepat.

Salah satunya melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang menjangkau 11.968 lokasi dengan anggaran Rp 2,7 triliun.

Pelaksanaanya oleh oleh Balai Besar/Balai Wilayah Sungai pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) di seluruh Indonesia.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa selain membangun infrastruktur berskala besar seperti bendungan dan bendung, pihaknya juga membangun infrastruktur kerakyatan.

Baca juga: 324.554 Orang Terserap Program Padat Karya Tunai Cipta Karya

Yakni dilaksanakan lewat program PKT seperti jaringan irigasi kecil, sehingga air dapat mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani.

Sebab, program infrastruktur kerakyatan atau Padat Karya Tunai sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

"Selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa atau pelosok," katanya dalam keterangan pers.

Menurut dia, pola pelaksanaan PKT nantinya juga harus memperhatikan protokol physical and social distancing.

Berdasarkan data e-monitoring hingga 23 September 2021, capaian PKT P3TGAI sudah 95,68 persen senilai Rp 2,4 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 190.958 orang di 10.735 lokasi.

Dengan percepatan realisasi program PKT ini diharapkan dapat mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global akibat Pandemi Covid-19.

Hal ini juga sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk mengalihkan anggaran guna mempertahankan daya beli masyarakat terutama rakyat kecil yang disampaikan saat video konferensi Rapat Terbatas dari Istana Merdeka beberapa saat lalu.

Perlu diketahui, P3TGAI merupakan pekerjaan peningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran alam atau tanah menjadi saluran dengan pasangan batu atau lining yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat.

Petani pekerja diberikan upah harian atau mingguan, sehingga menambah penghasilan petani atau penduduk desa terutama di antara musim tanam dan panen.

Dengan tambahan penghasilan tersebut, diharapkan jumlah uang yang beredar di desa meningkat dan menjadi stimulan pemulihan ekonomi lokal.

P3TGAI dilaksanakan dengan metode Swakelola-Pola Pemberdayaan–Partisipatif–Padat Karya dengan anggaran Rp 225 juta.

Anggaran untuk pembangunan fisik sebesar 87 persen atau Rp 195 juta dan pendampingan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sebesar 13 persen atau Rp 30 juta sehingga menciptakan penyerapan tenaga kerja.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com