"Kenaikan air laut secara global itu hanya 3,60 milimeter per tahun. Tapi kalau kita lihat sejarahnya Jakarta lebih jauh dari itu," katanya
Edvin menegaskan, kenaikan air laut tak lepas dari fenomena mencairnya es di kutub bumi dan pemuaian air laut karena pemanasan global.
Sehingga mengakibatkan penambahan volume air laut, serta meningkatnya intensitas dan frekuensi banjir yang menggenangi wilayah daratan.
Akan tetapi, faktor yang memiliki peran besar dalam potensi terendamnya kawasan Pantura Jawa secara keseluruhan adalah penurunan muka tanah.
"Dapat disimpulkan bahwa perubahan iklim yang disebabkan aktivitas manusia menyebabkan
tingkat banjir yang lebih tinggi termasuk yang terjadi pada pesisir utara Pulau Jawa," tuntas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.