Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan Sistem Transaksi Tol Non-stop MLFF Mulai Uji Coba 2022

Kompas.com - 08/09/2021, 14:38 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF) dengan teknologi Global Navigation Satelite System (GNSS) memasuki tahapan penting.

Sebab, implementasi awal MLFF ditargetkan mulai berjalan pada 2022 mendatang. Dengan skema 50 persen di 40 ruas jalan tol di Jawa dan Bali.

"Target implementasi bertahap mulai uji coba tahun depan, lalu penerapan penuh pada 2023," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit saat diskusi virtual tentang Reformasi Sistem Transaksi Tol, Rabu (08/09/2021).

Namun, pada bulan ini implementasi masuk tahapan submit dokumen desain. Mulai dari sayembara logo, nama super apps jalan tol, dan mock up aplikasi.

"Dalam waktu dekat kami menunggu dokumen desain, September 2021 ini," ujarnya.

Baca juga: Investor Jamin MLFF Bikin Jalan Tol Jadebotabek Tak Macet Lagi

Dia menjelaskan, pada Oktober 2021 mulai tahapan proof of concept (PoC), penyiapan aplikasi, serta memulai pengembangan Super Apps dan mengintegrasikannya dengan aplikasi Info BPJT serta e-SPM.

"Targetnya nanti Januari tahun depan kami soft launching Super Apps Jalan Tol untuk modul selain e-OBU," imbuh dia.

Kemudian, rencana full launch Super Apps dan mulai integrasi dengan e-OBU pada Juli 2022 mendatang. Disusul bersamaan dengan Tap e-Money dan uji coba gantry hingga September 2022.

Adapun pada periode tersebut, MLFF mulai diterapkan dengan skema 50 persen di jalan tol. Sisanya tetap melakukan pembayaran non-tunai yang konvensional.

Sementara, target penerapan MLFF secara 100 persen rencananya mulai diterapkan paling lambat September 2022.

Danang menyampaikan, Indonesia dan China menjadi negara yang menerapkan pembayaran tol tanpa henti menggunakan teknologi satelit GNSS pada kendaraan pribadi di jalan tol. Beberapa negara lain menggunakan teknologi RIFD atau DSRC.

Baca juga: Kabar Terbaru Proyek Sistem Transaksi Tol Non-tunai Berbasis MLFF

Dengan diterapkannya MLFF, pengguna jalan tol cukup melakukan transaksi melalui aplikasi khusus dari gawai.

Sehingga tidak perlu berhenti, bersentuhan, dan tentunya akan menghilangkan kemacetan di gerbang tol.

Perlu diketahui, Badan Usaha Pelaksana (BUP) MLFF yakni Roatex Indonesia Toll System (RITS) dengan nilai investasi sebesar Rp 4,4 triliun untuk masa konsesi 10 tahun.

Di sisi lain, Sekjen Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Krist Ade Sudiyono menambahkan, inovasi digital melalui MLFF pada pelayanan jalan tol merupakan hal positif. Karena memang sudah saatnya Indonesia mulai menyesuaikan diri dengan zaman modern.

"Tidak mungkin kita kembali ke zaman prasejarah melakukan transaksi tol dengan cash. Kita sudah melangkah maju dengan uang elektronik, dan besok kita mengarah kepada berbasis tanpa henti dan nirsentuh," kata Krist.

Namun, Krist mengingatkan kepada pihak terkait agar memastikan rancangan desain sistem dan teknologinya berkualitas.

Sebab, penerapan MLFF menyangkut resiko iklim investasi pada industri jalan tol senilai Rp 730 triliun. ATI selalu bersedia untuk diskusi bersama agar perencanaan penerapan MLFF semakin baik.

"Termasuk juga aspek security. Karena akan ada 7 juta pelanggan jalan tol. Jadi, be careful about security jangan sampai seperti yang ada di beberapa media saat ini tentang nomor induk kependudukan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com