Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Transaksi Tol MLFF Bakal Terkoneksi dengan Teknologi Pengukur ODOL

Kompas.com - 03/02/2021, 08:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga akhir 2020, panjang jalan tol yang telah beroperasi di seluruh Indonesia mencapai 2.346 kilometer.

Sementara target Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) rentang 2019-2024 adalah membangun 2.500 kilometer jalan tol baru.

Dengan demikian, total panjang jalan tol operasional pada tahun 2024 mendatang lebih dari 4.500 kilometer dengan transaksi harian diprediksi mencapai 7 juta kendaraan.

Ini artinya, Indonesia bakal masuk dalam lima besar negara berkembang yang memiliki jalan bebas hambatan terpanjang.

Untuk itu, diperlukan sistem pengoperasian jalan tol modern, diiringi dengan inovasi terus menerus guna menghasilkan pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan iyang berkualitas.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menuturkan, Transformasi, Inovasi, dan Modernisasi (TIM) menjadi pedoman guna menghasilkan target capaian jalan tol yang berkelanjutan dengan mengacu pada Teknologi Toll Road 4.0.

Baca juga: Catat, Sistem Transaksi Tol Berbasis MLFF Dimulai 2022

Transformasi sistem transaksi yang dimulai pada 2017, saat ini telah memasuki generasi ke-4, seiring bakal diimplementasikannya pembayaran berbasis Multi-Lane Free Flow (MLFF) dengan memanfaatkan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS).

Pemenang investasi MLFF telah diumumkan pada tanggal 27 Januari 2021 melalui surat Penetapan Menteri PUPR Nomor: PB.02.01-Mn/132, yakni Roatex Ltd Zrt asal Hongaria dengan masa konsesi 10 tahun.

Danang memastikan, Roatex Ltd Zrt selaku Badan Usaha Pelaksana (BUP) MLFF akan bekerja mulai tahun 2021.

Dan sistem transaksi MLFF mulai diterapkan pada 2022 dengan tahap pertama untuk 41 ruas jalan tol di Pulau Jawa dan Bali.

Petugas tol Pekanbaru-Dumai bersama Dinas Perhubungan dan kepolisian menindak truk ODOL di Gerbang Tol Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (27/1/2021).KOMPAS.COM/IDON Petugas tol Pekanbaru-Dumai bersama Dinas Perhubungan dan kepolisian menindak truk ODOL di Gerbang Tol Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (27/1/2021).
Dia menargetkan, penerapan 100 persen go live di seluruh jaringan jalan tol di Indonesia tahun 2023 mendatang.

Baca juga: Ini Daftar 41 Jalan Tol yang Diberlakukan Sistem Transaksi Tanpa Setop

"Pada saat itu tidak akan ada lagi gardu tol, dan pengguna akan terhubung dengan satelit untuk proses pembayaran penggunaan jalan tol," urai Danang dalam konferensi pers virtual, Selasa (02/02/2021).

Danang melanjutkan, sistem pembayaran ini akan menjadi platform teknologi Intelligent Toll Road System (ITRS) yang terkoneksi dengan pengelolaan kendaraan berat berteknologi Weigh in Motion (WIM).

Teknologi WIM sendiri merupakan perangkat atau sistem timbangan yang dapat mengukur kendaraan berat baik dalam beban maupun dimensi, dalam keadaan bergerak yang melintasi timbangan tersebut.

Timbangan yang berupa batang sensor inilah yang nantinya akan mengirimkan sinyal berat ke dalam boks data.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com