Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Area Proyek KCJB Tambah Luas Jadi 6,7 Juta Meter Persegi

Kompas.com - 02/09/2021, 21:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT KAI (Persero) Salusra Wijaya mengatakan area pembebasan lahan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) naik menjadi 6,7 juta meter persegi.

Angka ini naik 31 persen dari rencana awal yaitu seluas 6,2 juta meter persegi.

"Total area lahan yang dibebaskan naik 31 persen menjadi 7,6 juta meter persegi, sementara total biaya naik 35 persen dari budget awal," kata Salusra dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR di Rabu (01/09/21).

Baca juga: Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Membengkak Jadi Rp 114 Triliun

Salusra menjelaskan bertambahnya area pembebasan lahan menjadi salah satu penyebab terjadinya pembengkakan biaya atau cost coverrun dalam proyek tersebut. 

Kenaikan biaya untuk pembebasan lahan ini mencapai 300 juta dolar AS atau setara Rp 4,2 triliun.

Salusra mengaku bahwa proses pembebasan lahan proyek KCJB cukup rumit dilakukan. Pasalnya, jalur proyek kereta cepat ini banyak melalui daerah-daerah komersil.

"Nah daerah komersil ini bahkan ada beberapa kawasan industi yang dipindahkan, digeser karenanya cukup costly (mahal) untuk penggantiannya," ujarnya.

Meski demikian, cost coverrun juga disebabkan oleh beberapa masalah lainnya meliputi terjadinya kenaikan biaya konstruksi atau Engineering, Procurement and Construction (EPC) mencapai sekitar 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 17 triliun.

Kemudian terjadi kenaikan financing cost mencapai 200 juta dolar AS atau Rp 2,8 triliun. Kata dia, keterlambatan proyek menyebabkan beban keuangan interest during construction (beban bunga) juga membengkak.

Selain itu, terjadi juga kenaikan biaya head offcie dan pra-pra operasi sebesar 200 juta dolar AS ekuivalen Rp 2,8 triliun.

Di dalamnya termasuk kenaikan biaya konsultan keuangan, pajak dan hukum yang belum dianggarkan.

Terakhir yaitu adanya kenaikan biaya lainnya seperti biaya GSM-R dengan Telkomsel untuk keperluan sinyal dan jaringan.

Hal ini juga cukup sulit karena dengan panjang 142 kilometer jalur itu membutuhkan kekuatan signaling yang harus kuat, bagus, karena ini proyek kereta cepat jadi harus berkualitas tinggi.

"Dan ternyata juga costly sekali untuk menjaga standar safety dan security yang kita harus pertahankan untuk keamanan dan keselamatannya," cetus Salusrav.

hDengan demikian biaya proyek pembangunan KCJB membengkak menjadi 8 miliar dolar AS atau setara Rp 114,24 triliun.

Melalui estimasi itu artinya terdapat kenaikan sebesar 1,9 miliar dolar AS atau setara Rp 27,09 triliun dari rencana awal pembangunan KCJB sebesar Rp 6,07 miliar dolar AS ekuivalen Rp 86,5 triliun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com