Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Penggunaan Pembersih Udara HEPA Filter, Bagaimana Efektivitasnya?

Kompas.com - 04/07/2021, 18:32 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber CDC

JAKARTA, KOMPAS.com - Penularan virus Covid-19 dapat terjadi melalui berbagai cara, salah satunya melalui udara.

Penularan melalui udara disebabkan karena adanya partikel aerosol yang merupakan tetesan pernapasan seseorang yang dapat bertahan di udara selama beberapa jam.

Salah satu langkah yang dianjurkan oleh ahli kesehatan di dunia untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 melalui udara ini adalah memaksimalkan penggunaan masker saat beraktivitas.

Meski demikian, penularan virus Covid-19 ini dapat terjadi di mana saja. Tidak hanya di ruang publik dan terbuka, tetapi juga dapat terjadi di ruang privat atau ruang-ruang tertutup.

Belakangan, ramai di media sosial tentang penggunaan penyaringan/pembersihan udara di ruangan tertutup, baik di rumah, pusat perbelanjaan, maupun perkatoran, dengan teknologi High Efficiency Particulate Air (HEPA).

Baca juga: Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19, Rusun Pasar Rumput Mulai Dipasangi AC

Penggunaan produk air purifier dengan filter HEPA di Indonesia sejatinya jauh sebelum Covid-19 merebak.

Produsen peralatan rumah tangga home appliance macam Sharp, Samsung, Panasonic, LG dan Ezviz, sekadar menyebut contoh, juga menawarkan air purifier dengan filter HEPA.

Dengan air purifier atau pembersih udara, kualitas udara diklaim akan lebih baik, lebih segar, dan mencegah timbulnya reaksi alergi dari partikel halus, dan meningkatkan suasana lebih tenang.

Centers for Disease Control (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menilai penggunaan pembersih udara HEPA sangat efektif dan dapat mencegah penularan Covid-19 di dalam ruangan.

Dalam laman resminya cdc.gov, CDC bahkan merilis sebuah laporan terkait hasil simulasi yang dilakukannya untuk menguji sejauh mana efektifitas HEPA dalam mencegah penularan Covid-19.

HEPA merupakan jenis filter udara mekanis yang bekerja dengan menyaring debu, asap rokok, bulu hewan, dan lainnya yang terdapat dalam udara.

Filter tersebut dapat membantu menjaga kemurnian udara di dalam sebuah ruangan.

HEPA filter biasa ditemukan pada alat penyedot debu dan air purifier yang dijual secara bebas di pasaran.

Kebanyakan orang memanfaatkan filter jenis ini untuk mencegah reaksi alergi dan serangan asma, karena mampu menyerap partikel-partikel yang sangat kecil bahkan berukuran hingga 0.3 mikron.

Adapun simulasi yang dilakukan CDC yaitu dengan cara menggunakan simulator pernapasan sebanyak empat orang di sebuah ruangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com