Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Penggunaan Pembersih Udara HEPA Filter, Bagaimana Efektivitasnya?

Kompas.com - 04/07/2021, 18:32 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber CDC

Salah satu simulator pernapasan digunakan orang yang terinfeksi virus Covid-19, sementara simulator pernapasan tiga orang lainnya tidak terinfeksi.

CDC juga menempatkan dua alat pembersih udara HEPA di ruangan tersebut yang berfungsi sebagai penyaring partikel aerosol Covid-19 yang dihasilkan dari percakapan antara ketiga simulator pernapasan tersebut.

Hasilnya, CDC mencatat, penggunaan alat penyaring dan pembersih udara HEPA dapat mengurangi partikel aerosol Covid-19 yang ada di dalam ruangan hingga lebih dari 90 persen.

"Penggunaan HEPA yang memenuhi standar Environmental Protection Agency (EPA) efektif mengurangi partikel aerosol Covid-19 hingga 65 persen," seperti dikutip Kompas.com dari cdc.gov, Minggu (04/07/2021).

"Jika penggunaan HEPA ditambah dengan penggunaan masker maka efektif mengurangi aerosol Covid-19 hingga 90 persen," lanjut laman tersebut.

Lebih jauh, CDC juga merekomendasikan penggunaan HEPA sebagai salah satu langkah untuk mencegah penularan Covid-19 di dalam ruangan.

CDC mengeklaim pembersih udara paling efektif bila ditempatkan di tengah ruangan dekat dengan sumber aerosol.

Perlu diperhatikan, temuan dan laporan ini tidak bersifat mutlak, pasalnya setiap ruangan memiliki kondisi udara yang berbeda-beda.

Setidaknya terdapat lima syarat utama di mana penggunaan HEPA ini dapat bekerja maksimal dalam mencegah penularan Covid-19 yaitu:

Pertama, penyebaran aerosol di dalam ruangan bergantung pada arus udara di miliki pada setiap ruangan.

Dalam penelitian ini, udara ruangan tercampur dengan baik, yang otomatis dapat membantu mengangkut aerosol ke pembersih udara.

Di ruangan dengan pencampuran udara yang buruk dan zona potensi stagnasi, penggunaan pembersih udara mungkin kurang efektif.

Pola aliran udara dalam pengaturan dunia nyata seperti ruang kelas akan bervariasi antara bangunan dan ruangan, dan ruangan dengan dimensi yang berbeda dan dengan tingkat ventilasi yang berbeda juga akan memiliki pola aliran udara yang berbeda.

Kedua, sumber aerosol dalam penelitian ini disimpan di satu lokasi tetap.

Pada kenyataannya, penghuni yang berpotensi menularkan bisa berada di mana saja di dalam ruangan dan mungkin sesekali bergerak di sekitar ruangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com