Permintaan Rumah Naik 2 Persen, Lamudi Gelar Pameran Virtual

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2021 ini kebutuhan memiliki hunian diproyeksikan akan kembali meningkat.

Proyeksi tersebut berdasarkan pertumbuhan yang dialami sektor perumahan pada triwulan III-2020 yang mencapai dua persen.

Kemudian pada kuartal I-2021, imbas kebijakan stimulus diskon PPN dari pemerintah mendorong pertumbuhan sektor properti sebesar 0,94 persen.

Sebagai perusahaan teknologi yang bergerak di bidang properti (PropTech), Lamudi.co.id  berusaha mengakomodasi minat masyarakat Indonesia untuk memiliki tempat tinggal dengan menggelar Lamudi Online Property Fair (LOPF) 2021 pada 1-27 Juni 2021.

Pameran virtual ini merupakan kali kedua yang diselenggarakan Lamudi setelah bulan November 2020 lalu.

Baca juga: Pengembang Rumah Tukang Dapat Insentif PSU, Simak Syaratnya

Managing Director Lamudi Mart Polman mengatakan, melalui pameran ini masyarakat akan mendapatkan informasi terkini mengenai properti dan juga beragam promo untuk membantu calon pembeli menemukan tempat tinggal idaman dengan harga bersaing.

"Pameran ini tak hanya ditujukan bagi bagi yang ingin mencari rumah hunian, tetapi juga bagi yang ingin menjadikannya sebagai instrumen investasi," ujar Mart, Kamis (27/5/2021).

Hal ini dimungkinkan karena banyak properti yang dipamerkan berada di lokasi strategis sehingga dapat meningkatkan nilai capital gain dan yield.

Untuk diketahui, berdasarkan data yang dimiliki Lamudi, wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara mengalami kenaikan harga rumah paling signifikan.

Di Jakarta Barat, kenaikan rata-rata harga rumah sekitar 4,78 persen dibandingkan tahun lalu atau menjadi Rp 28,5 juta per meter persegi, sedangkan di Jakarta Utara naik 7,62 persen dibandingkan enam bulan lalu atau menjadi Rp 22,6 juta per meter persegi.