KUPANG, KOMPAS.com - Pasca-Badai Seroja yang menerjang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) awal bulan April 2021 lalu, sejumlah infrastruktur di wilayah NTT rusak berat.
Di antaranya jalan dan jembatan dengan status jalan nasional, jalan propinsi dan kabupaten yang menghambat arus lalu lintas sehingga perlu penangganan segera.
Satgas Kementerian PUPR dan Dirjen Bina Marga serta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT, saling berkoordinasi untuk langsung bergerak cepat menangani jalan dan jembatan rusak tersebut.
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Wilayah I BPJN NTT Muhammad Syazili menargetkan, dalam waktu enam bulan atau akhir tahun ini semua jalan dan jembatan rusak serta longsoran sudah diperbaiki.
Baca juga: Gerak Cepat BPJN NTT Perbaiki Jembatan dan Jalan Rusak akibat Badai Seroja (1)
"Hal ini supaya akses perekonomian, arus barang dan jasa masyarakat sudah bisa normal kembali," ujar Syazili kepada Kompas.com, Senin (10/5/2021).
Syazili memerinci, di Kabupaten Kupang terdapat beberapa ruas jalan yang longsor dan jembatan rusak yang sudah ditangani.
Mereka adalah dua titik ruas Jalan Bokong-Batu Putih, tiga titik di ruas jalan Batu Putih-Batas Kota Soe, Jembatan Bokong II dan Jembatan Fatutuaf.
Khusus untuk Jembatan Termanu Cs akan diperbaiki termasuk juga pembangunan jalan layang (causeway) di 13 sungai menuju Jembatan Termanu.
Sedangkan di Pulau Sumba, BPJN merehabilitasi ruas Jalan Lailunggi-Tawui dan dua Jembatan yakni Jembatan Tawui dan Jembatan Lailunggi.
Untuk penanganan di ruas Jalan Oesao-batas Kota Soe dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero).
Sedangkan untuk Jembatan Termanu Cs dan jalan layang dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan khusus penanganan di Pulau Sumba dikerjakan oleh PT Nidya Karya (Persero).
Sementara untuk perkerjaan tanggap darurat (PMTD) ruas Jalan Oesao-Bata Kota Soe dikerjakan PT Adisti Indah.
Menurut Syazili, untuk penanganan tanggap darurat setelah Badai Seroja langsung ditangani terutama di jalan negara di wilayah Kabupaten Kupang seperti Takari, Noelmina dan Oesao.
Agar arus barang, jasa dan logistik lainnya dari Soe ke Kupang atau sebaliknya bisa kembali normal.
"Sejak kejadian tanggal 6 dan 7 April sudah segera ditangani tanggap darurat sudah selesai sekarang perkerjaan permanen. Sedang dilaksanakan dan mudah mudahan dalam waktu enam bulan pekerjaan dapat diselesaikan," tuntas Syazili.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.