Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Teknologi yang Bakal Jadi Standar di Gedung Perkantoran

Kompas.com - 27/04/2021, 13:30 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Adaptasi lingkungan dan teknologi merupakan kunci dan solusi terbaik untuk dapat memastikan bahwa suatu perusahaan dan gedung dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Head of Real Estate Management Services Colliers Indonesia Andy Harsanto mengatakan tim pengelola gedung dan pengelola fasilitas harus dapat beradaptasi dan mempraktikkan strategi dan solusi terbaik.

Hal ini dilakukan agar roda bisnis tetap berjalan maksimal meski masih ada regulasi ketat yang harus ditaati, terutama terkait protokol kesehatan.

"Masalah yang paling banyak dihadapi oleh pengelola adalah bagaimana mereka harus mencoba untuk menjaga unit tetap penuh, penyewaan tetap berjalan, dan memastikan bahwa penghuni atau penyewa selalu aman," kata Andy dalam laporan yang dikutip Kompas.com, Selasa (27/04/2021).

Baca juga: Penurunan Tingkat Hunian Perkantoran di Jakarta Terus Berlanjut

Menurut Andy, saat ini peran dan kesadaran semua pihak termasuk pemilik, pengembang, pengelola gedung dan penyewa terhadap situasi dan kondisi harus selalu berada pada level tertinggi.

Dalam menghadapi permasalahan tersebut, dampak terhadap lingkungan bangunan menjadi faktor yang semakin penting dalam memerangi risiko.

Untuk membentuk masa depan properti secara strategis, menciptakan lingkungan bangunan yang sehat di gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen, dan tempat kerja, inovasi teknologi memiliki peran yang cukup besar.

"Sebagian besar teknologi ini sudah diperkenalkan sebelum pandemi, namun dengan kehadiran Covid-19, penggunaan teknologi ini menjadi lebih familiar," imbuh Andy.

Colliers mencatat sejumlah teknologi yang diprediksi akan menjadi standar bagi sebuah gedung dan tempat kerja ke depannya yaitu:

  1. Apps: Contact Tracing Applications, Front-end Service Applications
  2. Treatment: Nano Technology
  3. UV: Ozone, indoor air quality and sterilisation in heating, ventilation and air conditioning (HVAC) systems.

Inovasi dan teknologi tersebut dalam jangka panjang dapat dilihat sebagai standardisasi baru sebuah gedung dan tempat kerja.

Baca juga: Hingga Kini, Perkantoran Kosong di Jakarta Mencapai 209 Hektar

Tidak menutup kemungkinan tingkat kesehatan suatu gedung dan tempat kerja akan menjadi komponen baru yang dicari dan dibutuhkan oleh penghuninya.

Sementara itu, Head of Facilities Management Colliers Indonesia Christina Ng menyebutkan penggunaan aplikasi Facility Management seperti CFM system, online approval, serta cloud database dan repositories juga dinilai cukup membantu dan manfaatnya semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Selain itu, inovasi seperti inovasi sensor pengenalan wajah, sensor tanpa sentuhan, disinfektan kotak UV akan terus digunakan, karena penggunaan tersebut merupakan investasi jangka panjang yang baik untuk gedung dan perusahaan.

"Untuk meningkatkan kualitas fasilitas, tim manajemen fasilitas perusahaan perlu mematuhi standar yang diberikan oleh peraturan setempat, atau pengetahuan yang terbaru dari para ahli," kata Christina.

Christina menilai aset terpenting dalam sebuah perusahaan adalah para karyawan, aset yang jauh lebih penting daripada yang lain.

Baca juga: Karena Corona, Pasar Perkantoran di Jakarta Alami 6 Perubahan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com