Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AHY Anggap Masalah Tanah dan Tata Ruang Kompleks, Butuh Kolaborasi

"Berdasarkan laporan dan juga pengaduan yang kami dapatkan, ini ragamnya dari mulai terkait dengan overlapping atau tumpang tindih tanah, termasuk yang dilakukan oleh para mafia tanah," kata AHY dalam acara media gathering di rumah dinasnya, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Oleh karena itu menurut AHY, dibutuhkan kolaborasi antar kementerian dan lembaga guna menyelesaikan masalah tersebut.

Pada kesempatan tersebut AHY juga mengatakan akan menggunakan 100 hari pertama kerjanya untuk fokus menyelesaikan masalah di bidang pertanahan.

Oleh karena itu dirinya juga masih belum bisa memenuhi puluhan permintaan interview dari banyak media nasional.

"Karena memang saya niatkan 100 hari pertama ini saya ingin fokus kepada kerja karena saya harus segera memahami kompleksitas permasalahan Kementerian ATR/BPN termasuk juga belanja masalah," ucap AHY.

Salah satu target yang ingin dicapai AHY dalam 100 hari kerjanya adalah menuntaskan pengadaan tanah di IKN.

Per Februari 2024, Kementerian ATR/BPN telah menuntaskan 9 Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan 10 paket pengadaan tanah.

Sementara yang masih dalam tahap pengerjaan ada 11 paket pengadaan tanah yang terus diakselerasi penyelesaiannya.

"80 persen sudah tuntas (pengadaan tanahnya) masih tersisa 20 persen yang perlu dikawal dengan baik, sehingga harapannya 100 hari kerja Menteri ATR/Kepala BPN yang baru ini bisa kita tuntaskan," ujar AHY dikutip dari laman resmi Kementerian ATR/BPN pada Kamis (29/2/2024).

https://www.kompas.com/properti/read/2024/04/19/123000121/ahy-anggap-masalah-tanah-dan-tata-ruang-kompleks-butuh-kolaborasi-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke