Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengungkap Kisah Warga Penghuni Rusun Pangudi Luhur di Bekasi

Rusun ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kementerian Sosial (Kemensos).

Dengan adanya Rusun Sentra Terpadu Pangudi Luhur, mereka yang sebelumnya tinggal di kawasan kumuh, bantaran sungai, serta bekerja di sektor informal kini bisa menikmati hunian nyaman dan layak.

Selain itu, para penghuni rusun juga meningkatkan perekonomian keluarga dengan pemberdayaan dan pelatihan serta bantuan dari pemerintah.

Salah seorang penghuni, Maryani, mengaku senang tinggal di Rusun Sentra Terpadu Pangudi Luhur.

Wanita yang dulunya sebagai pemulung dan tinggal di bantaran sungai di kawasan Ganda Agung, Kota Bekasi, sekarang bisa tinggal dengan nyaman di rusun bersama suami dan anak-anaknya.

"Saya nggak pernah mimpi bisa tinggal di rusun yang bagus seperti ini. Fasilitasnya lengkap dan nyaman, pengelolanya juga baik dan memberi pengarahan dan pelatihan buat saya dan penghuni rusun lainnya," kata dia dikutip dari siaran pers, Kamis (5/10/2023).

Maryani yang telah mendapat pelatihan dan pendampingan dari Kemensos pun kini sudah mahir menjahit dan mulai mendapatkan banyak pesanan dari pihak luar.

Kemensos melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial menggandeng pihak luar yang ingin memesan berbagai produk seperti sandal hotel, pakaian seragam, hingga goodie bag. Sehingga, para penghuni bisa mendapatkan tambahan penghasilan.

Dia pun mengucapkan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Sosial  Tri Rismaharini, serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang sudah membantu saya dan keluarga lainnya sehingga bisa tinggal di rusun ini.

Penghuni lainnya, Resa Mursanto bercerita, dirinya dulu bekerja serabutan dan tinggal bersama isteri dan anak-anaknya di kontrakan sempit di daerah Margahayu, Bekasi Timur.

Resa kemudian memberanikan diri untuk mendaftar ke Kemensos dengan harapan untuk memperbaiki nasib dan tinggal di hunian layak dan sehat.

"Fasilitas di rusun ini sangat lengkap mulai dari tempat tidur, kasur, meja kursi makan, kitchen set mini, gelas piring, serta kompor gas sudah disediakan. Kamar mandinya juga bersih dan kamarnya bagus jadi kami tinggal masuk membawa pakaian dan peralatan seperlunya," tutur Resa.

Dia berharap kepada pemerintah supaya bisa melanjutkan program rusun untuk masyarakat yang bekerja di sektor informal.

Karena, masih banyak masyarakat yang memerlukan bantuan pemerintah di sektor perumahan.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan Kementerian PUPR Rusun Sentra Terpadu Pangudi Luhur dibangun oleh Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa II di lahan milik Direktorat Rehabilitasi Sosial Kemensos.

Lokasinya berada di Jalan H.M Joyo Martono, Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Rusun tersebut dibangun setinggi lima lantai dengan 93 unit hunian, tipe 24 dan telah diresmikan oleh Risma pada 10 Februari 2023.

https://www.kompas.com/properti/read/2023/10/07/110000221/mengungkap-kisah-warga-penghuni-rusun-pangudi-luhur-di-bekasi-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke