Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Baru Seumur Jagung Dinikmati Warga, Jalan Sabuk Merah Perbatasan NTT Rusak

Namun, baru seumur jagung dinikmati warga, jalan tersebut sudah rusak di sejumlah titik.

Pantauan Kompas.com, di ruas jalan yang berada di Desa Lakmaras, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, terlihat beberapa titik jalan rusak terkelupas. Ada sebagian yang ambrol.

Pada jalan yang patah, terlihat aspal hotmix berada di atas pasir batu (sirtu), tanpa kerikil atau batu pecahan (agregat).

Jalan tersebut dikerjakan oleh PT Pundi Mas Bahagia yang bermarkas di Atambua, ibu kota Kabupaten Belu.

Kondisi itu membuat para pengguna jalan dan warga setempat kecewa.

"Jalan ini sudah lama rusak kita kecewa. Jalan yang awalnya bagus tapi sekarang sudah rusak lagi," ujar Lasarus, warga Lakmaras, saat ditemui sejumlah wartawan di lokasi, Jumat (26/5/2023).

Sebagai pengguna jalan, Lasarus mengaku awalnya gembira karena bisa menikmati jalan yang mulus. Namun, setelah dikerjakan jalan tersebut malah cepat rusak.

Dia berharap, jalan tersebut bisa diperbaiki agar bisa dinikmati lagi.

Hal senada juga disampaikan Markus Berek, yang mengaku kecewa karena konstruksi jalan yang gampang sekali rusak.

"Jalan ini sudah rusak dari tahun lalu. Kami masyarakat di bawah ini hanya bisa omong saja. Nanti pemerintah yang memperhatikan jalan ini," kata dia.

Meski rusak, warga tetap menggunakan jalan itu karena tidak ada akses alternatif lain.

Markus berharap, ke depan jalan kembali dibangun dengan kualitas yang bagus sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Direktur PT Pundi Mas Bahagia Aloysius Mintura selaku kontraktor pelaksana jalan itu, enggan merespons konfirmasi wartawan, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.5 BPJN NTT Zulkifli Arif membenarkan kerusakan jalan itu.

Namun kata dia, ada titik jalan yang rusak sedang dalam proses perbaikan, dan ada yang akan dikerjakan.

"Cuma kebanyakan sudah lewat masa pemeliharaan, jadi yang tahun ini bisa ditangani dengan paket preservasi dan longsoran yang berkontrak," kata Arif.

https://www.kompas.com/properti/read/2023/05/27/173105821/baru-seumur-jagung-dinikmati-warga-jalan-sabuk-merah-perbatasan-ntt

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke