Kelar Diresmikan Jokowi, Ini Potret Asrama Mahasiswa Nusantara di Surabaya

Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan bangunan yang berlandaskan pada Peraturan Presiden (Perpres) No. 106 Tahun 2021 tentang Asrama Mahasiswa Nusantara, pada Selasa (29/11/2022).

Dia menjelaskan, usulan pertama mengenai pembangunan AMN berasal dari 61 tokoh-tokoh Papua yang datang ke Istana Negara pada 2019 silam.

Aspirasi tersebut diusulkan karena banyaknya peristiwa gesekan antar mahasiswa, terutama di kota-kota besar pendidikan.

"Oleh sebab itu saat ada usulan tersebut saya langsung setujui, kami bangun AMN di kota-kota pendidikan," jelas Jokowi dikutip dari laman Kementerian PUPR.

Menurut dia, AMN dibangun di 6 kota/kabupaten, yaitu Kota Surabaya, Kota Jakarta Selatan, Kabupaten Bantul, Kota Malang, Kota Makassar, serta Kota Manado.

Tujuannya agar mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dapat saling mengenal dan menghargai budaya masing-masing serta menjaga kerukunan dan kekompakan.

Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti yang hadir mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk mendampingi Presiden Jokowi dalam Peresmian AMN Surabaya berharap pembangunan AMN bisa membuat amanat kebhinekaan Presiden Jokowi tercapai.

"Mudah-mudahan keakraban dan kedekatan mahasiswa dapat terjalin dan keberadaan AMN dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa dari luar provinsi untuk dapat menempuh pendidikan tinggi yang berkualitas," tandasnya.

Pembangunan AMN Surabaya memanfaatkan lahan Pemerintah Provinsi Jawa Timur seluas 9.975 meter persegi. Dilaksanakan sejak 17 September 2021 dan rampung pada 31 Mei 2022 lalu.

Kontraktor pelaksana pembangunan PT Nindya Karya (Persero) Tbk dan PT Parigraha Konsultan selaku Konsultan Manajemen dengan dana APBN TA 2021-2022 sebesar Rp 95,4 miliar.

Bangunan AMN berupa hunian vertikal setinggi 5 lantai yang mengadopsi konsep arsitektur tropis dan mengimplementasikan prinsip-prinsip Bangunan Gedung Hijau.

Bangunannya pun mencakup dua blok gedung asrama Putra-Putri yang terdiri dari 188 kamar dengan kapasitas 528 mahasiswa.

AMN Surabaya dilengkapi dengan fasilitas pendukung berupa kamar mandi dan toilet komunal, ruang ibadah bersama, klinik, kantor pengelola, ruang makan, dapur, ruang laundry, ruang sekuriti, dan lain-lain.

Selain sebagai hunian bagi mahasiswa berprestasi penerima beasiswa, AMN Surabaya juga difungsikan untuk kegiatan pembinaan yang pengelolaannya di bawah Kemendikbud Ristek.

Di mana akan bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, Polri, dan Pemprov terkait dalam pengelolaan dan pembinaan yang akan dilakukan di AMN.