Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kota Depok Catat Kenaikan Indeks Harga Rumah Tertinggi di Jabodetabek

Hal tersebut seperti dilaporkan Rumah.com Indonesia Property Market Report Q1-2022, Kamis (10/03/2022).

"Dibanding kota-kota lain di Jabodetabek, Kota Depok mencatat kenaikan baik pada Indeks Harga, Suplai, maupun Permintaan pada Kuartal IV-2021," kata Country Manager Rumah.com Marine Novita dalam keterangannya, Kamis (10/03/2022).

Menurut Marine, terdapat dua wilayah di Kota Depok yang mencatatkan kenaikan indeks harga properti tertinggi yaitu di Pancoran Mas dan Sawangan.

"Pada Kuartal IV 2021, Kenaikan Indeks Harga properti di Pancoran Mas dan Sawangan menunjukkan wilayah ini akan menjadi kawasan sunrise property di Kota Depok," ujarnya.

Keberadaan Tol Serpong-Pamulang, Tol Depok-Antasari dan Tol Cimanggis-Kukusan yang dioperasikan baru-baru ini juga akan mendongkrak popularitas kedua kawasan tersebut.

Di Sawangan, selain median harga properti yang relatif rendah, keberadaan kawasan terpadu dan kota mandiri seperti The Park, Gardens Grha Sawangan, Citra Raya, dan Alam Sutera juga menarik banyak konsumen untuk membeli hunian di sekitar Sawangan.

Sementara itu, kenaikan harga di Pancoran Mas tampaknya didorong oleh keberadaan gerbang tol tepat di dalam area kecamatan.

Akses yang lebih dekat dengan pusat kegiatan Kota Depok di Margonda Raya juga menguntungkan pemilik hunian di Pancoran Mas.

Sementara itu, Marine menjelaskan konsumen kini tidak lagi terpaku pada kawasan Cinere yang selama ini menjadi primadona di Kota Depok.

"Kendati demikian, kawasan Cinere tetap memiliki potensi yang patut diperhitungkan konsumen," imbuhnya.

Penurunan indeks harga bisa menjadi peluang untuk mendapatkan hunian dengan harga yang lebih terjangkau. Tren ini sudah berlangsung selama enam bulan terakhir.

Rumah.com mencatat, indeks harga properti pada Kuartal IV-2021 cenderung stabil dengan kenaikan di bawah 1 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter on quarter/QoQ).

Sementara untuk indeks suplai properti justru turun sebesar 2,15 persen secara kuertalan. Penurunan suplai terjadi baik pada rumah tapak maupun apartemen.

Lalu permintaan properti menunjukkan kenaikan sebesar 4,7 persen (QoQ) dan 5,5 persen (year on year/YoY).

Marine menambahkan bahwa pasar properti biasanya mengalami penurunan permintaan pada kuartal genap karena pengeluaran masyarakat cenderung membengkak untuk belanja dan liburan.

"Permintaan yang justru meningkat pada kuartal IV ini menjadi indikasi yang baik bagi pasar properti nasional," pungkas Marine.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/03/11/083000021/kota-depok-catat-kenaikan-indeks-harga-rumah-tertinggi-di-jabodetabek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke