Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bersama, Instalasi Tiga Kreator dari Kemang untuk Warga Jakarta

Selama kurun waktu tersebut, kebiasaan manusia pun mulai mengalami begitu banyak perubahan.

Contohnya saja menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas, hingga menjaga jarak satu sama lain. Semua ini dilakukan agar virus Covid-19 tak menyebar lebih luas lagi.

Alhasil, ruang-ruang publik seperti sekolah, pasar, supermarket, kantor, dan lainnya menjadi lengang dan sunyi.

Kini, hanya teknologi yang sanggup menembus jarak serta menyatukan manusia untuk tetap saling terkoneksi pada masa sulit ini.

Melihat fenomena tersebut, tiga kreator dari bidang arsitektur, desain grafis, dan fotografi menghadirkan karya "Bersama".

Ini merupakan ruang kolaborasi ketiganya yang berdomisili di Kemang, Jakarta Selatan, dalam membentuk komunitas pejalan kaki saat Pandemi Covid-19.

Ketiga kreator tersebut adalah Pendiri dan Desainer Grafis LeBoYe Hermawan Tanzil, Arsitek dan Pendiri d'assosicates Gregorius Supie Yolodi, serta Fotografer dan Pemilik Studio The Leonardi Indra Leonardi.

Dari komunitas pejalan kaki ini, mereka akhirnya menghadirkan instalasi berupa ruang spasial wajah di Dia.Lo.Gue artspace.

Dibuatnya karya seni ini merupakan bagian dari Kemang 12730 yaitu acara pusat seni dan desain yang telah dibuka sejak 21 Oktober 2021-28 November 2021.

Awalnya, ketiga kreator ini diminta untuk open studio dalam memamerkan karya mereka masing-masing.

Namun akhirnya, keputusan berubah dengan membuat instalasi publik (public installation) agar bisa dinikmati oleh masyarakat secara luas, tanpa dipungut biaya sepeser pun.

"Penduduk sini (Kemang) nggak bisa lihat, nggak bisa rasain. Jadi untuk merasakan festival itu kita buat public art saja," ucap Hermawan kepada Kompas.com, Sabtu (20/11/2021).

Oleh karena itu, instalasi Bersama ini diharapkan bisa memajukan Kemang dengan menyajikan sesuatu yang segar dan baru.

Sementara itu, Supie mengatakan, karya seni yang dihasilkan oleh ketiga kreator diletakkan pada fasad bangunan Dia.Lo.Gue artspace untuk memberikan pesan lebih besar kepada masyarakat.

Konsep instalasi ini terbentuk ketika dia, Hermawan, dan Indra menemukan ruang baru yang selama ini selalu diabaikan.

"Pandemi ini kan membuat kita ngerem (diam), jaga jarak, tapi akhirnya karena kita lebih sering ketemu juga menemukan ruang itu sama-sama. Nah pengalaman itu kemudian kita pikir gimana kalau menjadi instalasi yang menggabungkan arsitektur, fotografi, dan grafis sebagai sebuah art installation," tutur Supie.

Menurut Supie, Pandemi Covid-19 membuat mereka tersadar untuk membuat suatu hal yang kreatif dengan menghadirkan karya Bersama ini.

Terbuat dari kain dan ditopang dengan rangka hollow, instalasi ini terlihat transparan supaya menciptakan beberapa layer (lapisan).

Lapisan ini seakan memberikan ruang baru di depan fasad Dia.Lo.Gue dengan grafis dan gestur fotografi yang juga ditampilkan seakan-akan menciptakan ilusi orang sedang beraktivitas.

Makna dari instalasi ini adalah dengan tetap menjaga kebersamaan walaupun tidak bersentuhan satu sama lain.

"Apapun yang negatif pada kondisi sekarang ini, tetap kebersamaan itu sangat penting. Jadi, kita menemukan pertemanan dan menjadi sahabat dekat," Hermawan menambahkan.

Karya Bersama ini juga diharapkan dapat menjadi lentera dengan energi positif kebersamaan serta menjadi kebangkitan bersama pasca-pandemi Covid-19. 

https://www.kompas.com/properti/read/2021/11/22/203035321/bersama-instalasi-tiga-kreator-dari-kemang-untuk-warga-jakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke