Rusun TNI di Gorontalo Dilengkapi Fasilitas Kelas Apartemen

Ke depannya, rusun ini akan memenuhi persyaratan bangunan gedung negara seperti ketersediaan fasilitas hydran untuk pemadam kebakaran.

Kemudian, sistem alarm kebakaran, green water tank, instalasi pengelolaan air limbah dan saluran drainase, serta prasarana, sarana dan utilitas (PSU) untuk lanskap.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid mengatakan, setiap unit rusun terdiri dari kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi, dapur serta ruang cuci.

"Jadi, skalanya apartemen sehingga para prajurit bisa tinggal dengan nyaman dan lebih semangat melaksanakan tugas dengan baik," ujar Khalawi dalam siaran pers, Jumat (1/10/2021).

Selain itu, Kementerian PUPR pun melengkapi fasilitas meubelair yaitu tempat tidur, lemari pakaian, serta meja dan kursi makan.

Khalawi mengatakan, pembangunan rusun merupakan salah satu bentuk kerja sama dengan TNI dalam menyediakan hunian layak bagi para prajurit.

Secara keseluruham, pembangunan rusun sangat bermanfaat bagi para prajurit TNI yang bertugas di seluruh wilayah Indonesia.

Selain itu, pemanfaatan lahan untuk rusun juga bisa lebih optimal dan memiliki daya tampung yang cukup banyak ketimbang membangun rumah tapak.

Agar target rampung akhir tahun 2021 bisa tercapai, Khalawi meminta pihak kontraktor pelaksana untuk menambah jumlah pekerja di lapangan.

Berdasarkan kontrak, pembangunan rusun dilaksanakan sejak 15 Februari 2021 dengan waktu pelaksanaan 290 hari kalender.

Kontraktor pelaksana pembangunan rusun tersebut adalah PT Karya Sepakat Kita dan manajemen konstruksi (MK) PT Bermuda Konsultan.

Konstruksi rusun bagi para prajurit TNI di Gorontalo ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 21,5 miliar.

Rusun tersebut dibangun satu tower  yang terdiri dari tiga lantai dengan jumlah 44 unit bertipe 36.