Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Fakta "Simon Leviev" dari Tinder Swindler

Kompas.com - 07/02/2022, 15:56 WIB
Melvina Tionardus,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Film dokumenter Tinder Swindler tengah menjadi tontonan yang paling menarik perhatian dari Netflix sejak ditayangkan pada 2 Februari lalu.

Film dokumenter ini menceritakan penipuan berlatar belakang aplikasi pencarian jodoh Tinder.

Film ini menceritakan beberapa perempuan yang menjadi korban pria penipu bernama Simon Leviev setelah berkenalan di Tinder.

Kepada korbannya, Simon Leviev mengaku berasal dari anak miliarder bisnis berlian di Israel.

Leviev, yang belakangan diketahui bernama asli Shimon Hayut, memamerkan hidup mewah, dari jet pribadi hingga pesta-pesta mewah.

Kepada perempuan-perempuan itu, Leviev juga mengakui karena bisnis keluarganya, dia menjadi incaran orang jahat.

Dari situlah dia menipu mereka hingga ratusan dollar AS.

Berikut fakta di kehidupan nyata dari dokumenter ini seperti dikutip dari Buzzfeed.

1. Simon Leviev dilarang berkelana di Tinder

Kepada Variety, Tinder menegaskan bahwa Simon Leviev tidak lagi berkelana di Tinder.

"Kami telah melakukan penyelidikan internal dan dapat mengonfirmasi bahwa Simon Leviev tidak lagi aktif di Tinder dengan nama aliasnya yang diketahui," kata pihak Tinder.

2. Menyaru demi vaksin

Pada Desember 2020, Simon dikabarkan menyaru sebagai menjadi pekerja medis.

Langkah itu ia ambil sebagai upaya menerima dosis awal vaksin Covid-19.

3. Merespons

The Tinder SwindlerRepro bidik layar via IMDB The Tinder Swindler
Dua hari setelah film dokumenter itu dirilis, Simon Leviev mengunggah pernyataan di akun di Instagram-nya.

Dia menyatakan sedang menyiapkan cerita dari versinya.

Namun, akun nstagram-nya saat ini sudah tidak aktif lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com