Saat mengelabui korban-korbannya, Simon Leviev mengaku sebagai anak raja berlian Israel Lev Leviev.
Padahal Simon sama sekali tidak ada hubungan dengan Lev Liviev.
Lev Leviev dikabarkan melapor ke polisi karena Simon menyaru sebagai anaknya.
LLD Diamonds tampaknya tidak begitu senang dengan eksploitasi Simon.
Mereka mengatakan tanggapannya lewat sebuah pernyataan.
"Kami bersimpati kepada korban. Penipuannya (Simon Leviev) juga telah menyebabkan masalah di perusahaan kami," kata LLD Diamonds.
Perusahaan tersebut menegaskan ucapan apapun dari Simon berkaitan dengan LLD Diamods tidak perlu dipercaya.
Simon Leviev membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
"Saya memiliki hak memilih nama yang saya inginkan. Saya tidak pernah menampilkan diri saya sebagai anak dari siapa pun, tetapi orang-orang menggunakan imajinasi mereka," katanya kepada berita Channel 12 Israel.
“Mungkin hati mereka hancur selama proses itu. Saya tidak pernah mengambil sepeser pun dari mereka. Perempuan-perempuan itu menikmati banyak hal selama bersama saya. Mereka berkeliling dunia dengan uang saya," sambung Simon Leviev.
Dakwaannya pada 2019 di Israel berkaitan dengan kasus 2011, bukan tentang penipuannya di Eropa.
Kini dia diburu di Israel, Inggris, Denmark, Jerman, Swedia, dan Norwegia.
Dalam kasus 2011 di Israel, Simon Leviev hanya menjalani hukuman lima bulan dari 15 bulan masa hukumannya.
Pembebasannya dilaporkan merupakan bagian dari program untuk mengurangi populasi penjara di tengah pandemi.
Namun, pembaruan pada artikel asli Tinder Swindler mengaitkannya dengan atas pertimbangan "perilaku baik".