Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggy Umbara Jelaskan Alasan Vina: Sebelum 7 Hari Tak Dibuat Dokumenter

Kompas.com - 20/05/2024, 17:41 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Sutradara Anggy Umbara jawab rasa penasaran banyak orang tentang alasan film Vina: Sebelum 7 Hari tak dibuat film dokumenter.

Anggy mengungkap membuat film dokumenter tak semudah yang dibayangkan. 

"Kalau dibilang kenapa enggak dokumenter aja? Banyak yang bilang gitu," kata Anggy Umbara dikutip dari YouTube Ngobrol Asix.

"Untuk membuat dokumenter itu saya bukan sutradara dokumenter, yang saya tahu, membutuhkan banyak sekali effort, banyak sekali modal, banyak sekali koneksi, enggak segampang itu," jelasnya.

Baca juga: Sudah Ditonton 4,5 Juta Orang, Vina: Sebelum 7 Hari Jadi Film Kedua Terlaris Anggy Umbara

Kemudian Anggy memberikan contoh tentang teman sutradara yang membuat film dokumenter dan memakan waktu bertahun-tahun.

"Kemarin ada rekan sutradara, bikin satu film dokumenter bisa 5-8 tahun, jadi (buat film dokumenter) membutuhkan waktu, energi dan finansial luar biasa," ujarnya.

Disamping usaha besar yang harus dilakukan, penonton Indonesia menurutnya juga bukan penggemar berat dokumenter.

"Ironisnya, masyarakat Indonesia not so big fan documentary, enggak penyuka film dokumenter," ucapnya.

Baca juga: Sutradarai Film Vina: Sebelum 7 Hari, Anggy Umbara: Pertama Kali Saya Syuting Nangis

"Belum ada datanya film dokumenter yang meledak, yang ditonton di bioskop ya. Kalau misal di layanan digital, kan tertentu, marketnya beda," imbuh Anggy.

Menurutnya, sampai saat ini hanya dokumenter kasus Sianida yang bisa berhasil mendapat begitu banyak perhatian.

"Dokumenter yang meledak di bioskop belum ada. Paling kemarin yang Jessica, tentang kopi sianida," kata Anggy.

Anggy juga menjawab tudingan yang menyebutnya mengkomersialisasikan kisah Vina.

Padahal, disadari atau tidak, untuk menonton di layanan digital, orang juga tetap harus membayar biaya langganan.

"Kalau dilihat komersil, semua komersil, dokumenter komersil, di Netflix berbayar, jangan terlalu naif juga," kata Anggy dikutip dari YouTube Need A Talk.

"Lihatnya dikomersilkan, dieksploitasi, lihat dulu kata eksploitasi itu apa, enggak ada yang dirugikan (di film Vina)," imbuhnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com