Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutradarai Film Vina: Sebelum 7 Hari, Anggy Umbara: Pertama Kali Saya Syuting Nangis

Kompas.com - 17/05/2024, 17:53 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Anggy Umbara menyebut untuk pertama kalinya selama lebih dari satu dekade kariernya sebagai seorang sutradara, menangis saat syuting.

Itu dialami Anggy Umbara saat syuting film Vina: Sebelum 7 Hari.

"Ini mungkin pertama kali saya syuting nangis, netesin air mata, saya, line produser dan tim kita," ucap Anggy dikutip dari YouTube Ngobrol Asix.

Anggy kemudian mengungkap adegan yang membuat mereka semua menangis saat itu.

"Enggak ada yang vulgar kan, adegan rudapaksa close up, ambil ekspresi, tapi dengan ekspresi itu pemain kita benar-benar men-deliver, dia berusaha merasakan yang almarhumah rasakan," ujar Anggy.

Baca juga: Cerita Anggy Umbara Sempat Diminta Hentikan Syuting Vina: Sebelum 7 Hari

"Lihat adegan itu sampai netes. Saya juga jarang banget, mungkin enggak pernah (nangis) sampai netes," imbuhnya.

Tak berhenti selama proses syuting saja, rasa sedih itu bahkan masih dirasakan saat mereka sudah memasuki proses editing.

"Itu berlangsung sampai editing, editing itu berat banget," kata Anggy.

"Dengan sekian banyak shot, taruh aja assemblynya bisa sampai tiga jam sebelum diedit, kita harus ambil satu-satu semuanya, wah ini buat kita itu ngerinya secara mental ikut kebawa," sambungnya.

Baca juga: Film Vina: Sebelum 7 Hari Capai 2 Juta Penonton, Anggy Umbara: Semoga Penuh Manfaat

Tak ingin terganggu secara mental dalam waktu berkepanjangan, Anggy akhirnya membawa tim editingnya untuk melakukan editing dari Bali.

"Ya udah kita imbangin editnya kita bawa ke Bali, cari vila yang bagus, pemandangan yang bagus-bagus," ungkap Anggy.

"Dua jam ngedit, lihat pemandangan. Harus diimbangin, kalau enggak, gila, mental kena," imbuhnya.

Sutradara film Warkop DKI Reborn itu mengakui,  menyelesaikan film Vina: Sebelum 7 Hari memang seberat itu.

"Segitu sedihnya, bahkan beberapa orang enggak kuat," ucap Anggy.

"Paling unik sih, paling berat secara psikologi," lanjutnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com