Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papermoon Puppet Theatre, Seni yang Berawal dari Keras Kepala

Kompas.com - 06/01/2021, 18:41 WIB
Cynthia Lova,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

Sanggar yang dibentuknya kala itu awalnya hanya sebuah komunitas biasa.

Karena bentuknya komunitas, ada banyak orang yang pergi dan datang membantu sanggar itu.

Akhirnya, timnya saat itu hanya tersisa Ria dan suaminya, Iwan yang kala itu jadi fasilitator seni rupa di Papermoon. Hal itu pun tak mudah dilalui Ria.

"Ternyata capek ya. Karena orang-orang come and go. Selesai itu ketika komunitas ada tekanan, akhirnya dititik tersisa saya dan Iwan," kata dia.

Baca juga: Kelompok Teater Nusantara

Meski diakuinya lelah mempertahankan sanggar, Ria berusaha memantapkan tekadnya untuk mencapai tujuannya.

Dia menguatkan hati dan suaminya untuk membuang ego dan meneruskan impian mereka.

Akhirnya, pada 2008, Iwan dan Ria memutuskan untuk bersatu mempertahankan sanggar tersebut dengan menyatukan kemampuan seni yang mereka punya.

Baca juga: Bentuk Teater Nusantara

"Saat itu saya berpikir cita-citanya apa sih, apa yang kita lakukan dari dua tahun ini, kita penginnya apa sih. Jadi dari 2008 kami memutuskan kaya harus sharing untuk bisa kasih workshop dengan proper, bercerita banyak. Mau enggak mau harus jadi seniman. Karena kita juga harus bisa membuat karya dan membaginya dengan orang lain, gitu," ucap Ria.

Pada saat itu, Ria mengambil konsep pendidikan seni yang baru dengan menggabungkan seni rupa dan sesi teater di sanggar mereka agar tetap bertahan dan dilirik banyak orang.

Ria lalu mengubah nama sanggar mereka menjadi Papermoon Puppet Theatre.

Baca juga: Serba-serbi Teater Koma Cinta Semesta, Digelar Virtual hingga Selipkan Pesan Cinta

Dia mengatakan, tim Papermoon Puppet Theatre awalnya hanya freelance per proyek, tetapi lambat laun ada lima orang yang tetap bertahan hingga saat ini.

"Akhirnya mulai enam orang, itu solid dari 2010 sampai 2015 baru berganti personel. Sampai sekarang berjalan ada lima orang," tutur dia.

Dari kekeraskepalaan Ria, saat ini Papermoon Puppert Theatre telah menciptakan 20 pertunjukan boneka, pameran, dan instalasi seni visual.

Baca juga: Keunikan dan Pesan Moral Teater Nusantara

Bahkan mereka sempat membuat Theatre Festival Internasional.

Dalam setiap pertunjukkan, Papermoon Puppet Theatre menyajikan cerita dengan konsep yang berbeda-beda.

Tema yang dibawakan melalui pertunjukan boneka itu juga bertemakan lingkungan, sosial bahkan politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com