JAKARTA, KOMPAS.com - Memelihara kucing di rumah dapat menghadirkan kegembiraan dan mengusir rasa bosan.
Namun, tak sedikit orang menghindari memelihara kucing. Salah satu alasannya, takut akan reaksi alergi yang ditimbulkan kucing.
Baca juga: 5 Tanaman Sukulen yang Aman untuk Kucing
Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang berbulu. Bulu kucing ini dianggap dapat memicu alergi pada beberapa orang yang sensitif atau memiliki alergi.
Namun, banyak hal tergantung pada sifat alergi Anda. Jika kerap mengalami bersin, mata berair, dan hidung meler, Anda mungkin secara perlahan serta bertahap membangun toleransi terhadap kucing.
Namun, sebelum memelihara kucing, sebaiknya menjalani tes alergi terlebih dahulu, terutama jika Anda memiliki penyakit asma.
Misalnya, sekitar 30 persen mereka yang memiliki alergi, alergi terhadap kucing dan anjing. Namun, penelitian menunjukkan bahwa tingkat alergi kucing sebenarnya jauh lebih tinggi dari itu.
Lantas, bagaimana mengetahui bahwa kita alergi kucing?
Disadur dari The Spruce Pets, Senin (4/3/2024), berikut tanda Anda memiliki alergi kucing dan cara aman memelihara kucing bagi Anda yang alergi.
Baca juga: 8 Hal yang Disukai Kucing, Bikin Sehat dan Senang
Sistem kekebalan tubuh Anda bereaksi terhadap protein yang ditemukan dalam urine, air liur, atau bulu kucing. Berikut gejala alergi kucing yang mungkin Anda alami:
Baca juga: 7 Cara Mengurangi Bau Kotoran Kucing di Kotak Pasir
Jika mempertimbangkan membawa kucing peliharaan baru ke dalam rumah, pertama-tama singkirkan sebanyak mungkin alergen lain dari rumah, termasuk tungau, debu, dan jamur.
Kebanyakan alergen di udara, termasuk bulu kucing, menempel pada bahan yang lembut, seperti gorden, kain pelapis, dan penutup lantai.
Berikut cara membersihkan rumah dari alergen:
1. Gantikan tirai dengan penutup jendela. Jika Anda menyewa dan tidak mendapatkan izin menggantinya, jaga gorden tetap dicuci dan sesering mungkin menyedot debu gorden.
2. Jika memungkinkan, ganti furnitur berlapis kain yang empuk dengan kulit.