JAKARTA, KOMPAS.com - Di era teknologi modern ini, penggunaan listrik menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Dilansir dari laman Badan Statistik Indonesia, berdasar data survei biaya hidup pada 2022 yang dirilis Badan Pusat Statistik dalam Sosialisasi Hasil SBH 2022, menunjukkan dalam kurun waktu empat tahun terakhir, biaya hidup rata-rata atau pengeluaran bulanan rumah tangga di Indonesia telah meningkat, berkisar antara Rp1 juta hingga Rp1,5 juta.
Baca juga: 5 Cara Menghemat Listrik di Rumah
Salah satu komponen signifikan dari pengeluaran terbesar dalam biaya hidup rumah tangga tersebut adalah tagihan listrik.
Mungkin Anda merasa sudah melakukan penghematan listrik di rumah. Namun, tanpa disadari, sebenarnya banyak dari peralatan elektronik di rumah yang mengonsumsi energi listrik berlebih atau boros.
Belum lagi, adanya penggunaan peralatan “vampir”, yakni peralatan yang tetap menggunakan listrik meski dalam keadaan mati.
Dilansir dari Perch Energy, Selasa, (27/02/2024), berikut sejumlah peralatan elektronik di rumah yang paling boros listrik.
Baca juga: 8 Tanda Kabel Listrik di Rumah Sudah Usang
Meski menjaga kenyamanan suhu rumah, penggunaan berlebihan dari sistem ini dapat menguras listrik secara signifikan.
Namun, ini bisa bergantung pada seberapa lama Anda menggunakannya. penggunaan pendingin/pemanas ruangan terhitung menyumbang sekitar 45-50 persen dari total penggunaan energi di rumah tangga rata-rata.
Di antara pendingin dan pemanas ruangan, pemanas ruangan cenderung menggunakan lebih banyak listrik sepanjang tahun, mengontribusikan sekitar kurang-lebih 25 persen dari total penggunaan listrik tahunan Anda.
Untuk menghemat energi, atur suhu pemanas yang lebih rendah pada musim dingin dan lebih tinggi pada musim panas serta lakukan pemeliharaan rutin untuk memastikan kinerja alat tetap optimal.
Baca juga: 6 Cara Menciptakan Rumah Hemat Energi, Kurangi Tagihan Listrik
Sejumlah kegiatan berulang dan rutin yang dilakukan di rumah, seperti mandi, mencuci piring, mencuci pakaian yang menggunakan water heater, dapat menggunakan sebagaian besar energi setiap bulannya, kurang-lebih 12 persen dari total penggunaan energi di rumah.
Kulkas sebenarnya tidak memerlukan banyak daya listrik untuk beroperasi setiap jamnya. Namun, karena beroperasi secara terus-menerus, penggunaan listriknya menjadi cukup signifikan.
Kulkas menyumbang sekitar 8 persen dari total penggunaan energi di rumah. Untuk menghemat penggunaa kulkas, ada sejumlah hal yang perlu dilakukan, seperti membersihkan kulkas secara teratur, mengatur suhu yang tepat, serta memilih kulkas yang hemat energi.