Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Ini Ragam Penyebab Kulit Gatal pada Kucing

Kompas.com - 29/11/2023, 18:48 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber Pet MD

JAKARTA, KOMPAS.com - Kucing bisa mengalami berbagai permasalahan kulit, termasuk pruritus. Pruritus adalah istilah yang digunakan dokter hewan untuk penyakit gatal pada hewan peliharaan. 

Pruritus juga menjadi salah satu permasalahan kulit yang paling sering dialami kucing. Tentu saja, rasa gatal ini tidak nyaman dan membuat kucing terus-menerus menggaruk. 

Baca juga: 5 Penyebab Kucing Mendengkur Saat Tidur, Perlukah Khawatir?

Sayangnya, pilihan metode mengatasi gatal pada kucing sedikit lebih terbatas dibanding anjing. Fokus pengobatan untuk pruritus adalah menghilangkan penyebab yang mendasarinya.

Kulit gatal pada kucing dapat berhasil diatasi dalam banyak kasus setelah penyebab utama gatal diidentifikasi dan sahabat bulu akan merasa jauh lebih nyaman setelah perawatan.

Nah, dilansir dari PetMD, Rabu (29/11/2023), berikut sejumlah penyebab kulit gatal pada kucing

Infeksi 

Ilustrasi kucing gatal atau menggaruk.Shutterstock/YuryKara Ilustrasi kucing gatal atau menggaruk.
Penyebab infeksi sering kali bersifat parasit meski infeksi bakteri dan jamur juga umum terjadi. Ketika kulit kucing terinfeksi bakteri, jamur, maupun parasit, rasa gatal biasanya muncul sebagai akibatnya.

Pemeriksaan infeksi kulit yang paling umum adalah salah satu langkah diagnosa pertama dalam pemeriksaan. Berikut sejumlah infeksi yang menjadi penyebab kulit gatal pada kucing.  

Baca juga: Bisakah Kucing Memakan Makanan Anjing?

  • Kurap

Dermatofitosis adalah istilah medis untuk infeksi kurap dan merupakan salah satu penyebab infeksi paling umum dari ras gatal pada kucing.

Dermatofitosis dapat menular ke manusia sehingga pengujian kurap, baik dengan kultur jamur maupun tes laboratorium yang lebih modern yang disebut PCR, merupakan langkah penting yang harus dilakuan. 

  • Infeksi parasit

Secara umum, infeksi parasit (kadang-kadang disebut sebagai infestasi parasit) dapat menjadi penyebab kulit gatal pada kucing. 

Parasit yang hidup di kulit disebut ektoparasit, sebuah istilah yang mencakup kutu, caplak, tungau, dan organisme lainnya.

Pemberian obat pembasmi kutu jauh lebih jarang dilakukan pada kucing peliharaan dibanding anjing. Hal ini karena pemilik kucing memiliki persepsi yang salah bahwa kucing di dalam ruangan tidak dapat tertular infeksi parasit. 

Baca juga: 7 Buah yang Aman Dikonsumsi Kucing Peliharaan

Biasanya, kucing mengalami gatal di bagian belakang tubuh, terutama di dekat pangkal ekor. Dokter hewan akan memeriksa kulit dan bulu secara visual menggunakan sisir kutu untuk memeriksanya. 

Selain itu, kerokan kulit biasanya dilakukan untuk memeriksa keberadaan tungau, seperti demodex.

Namun, karena obat pencegah kutu dan tungau sangat efektif membunuh kutu dan berbagai jenis tungau, beberapa dokter hewan akan mengobati kucing yang gatal dengan produk ini terlebih dahulu, kemudian melanjutkan pemeriksaan hanya jika rasa gatal masih berlanjut.  

Baca juga: Penyebab Kucing Memakan Kotoran dan Cara Menghentikannya

Alergi atau peradangan

Ilustrasi kucing gatal atau menggaruk.Shutterstock/YuryKara Ilustrasi kucing gatal atau menggaruk.
Selanjutnya, penyebab kulit gatal pada kucing adalah alergi atau peradangan. Penyebab alergi biasanya bersifat inflamasi.

Ketika kucing peliharaan menghirup, menelan, atau bersentuhan dengan alergen, sistem kekebalan tubuhnya dapat bereaksi secara berlebihan sehingga mengakibatkan peradangan kulit serta gatal-gatal.

Berbagai jenis alergi merupakan penyebab inflamasi yang dapat menyebabkan rasa gatal pada kucing. Alergi penyebab gatal paling umum pada kucing adalah alergi makanan, alergi lingkungan, dan hipersensitivitas terhadap gigitan kutu

Meski jarang terjadi, gatal-gatal inflamasi juga dapat disebabkan alergi kontak.  

Baca juga: Jangan Abai, Ini Ragam Tanda Kucing Hamil

  • Alergi makanan

Pada kucing, alergi makanan biasanya disebabkan protein, seperti ayam atau ikan. Meski umum diketahui, alergi biji-bijian sangat jarang terjadi.

Orang sering kali mengganti makanan kucing mereka dengan makanan bebas biji-bijian, makanan dengan bahan terbatas, atau makanan lain karena mengira makanan tersebut dapat mengurangi rasa gatal pada kucing.

Menurut dokter kulit hewan, uji coba makanan adalah salah satu cara terbaik dan paling hemat biaya untuk mengevaluasi apakah alergi makanan berkontribusi terhadap gatal pada kucing. 

Baca juga: Penyebab Kucing Menjilati Tubuhnya Berlebihan dan Cara Menghentikannya

Selama uji coba makanan, kucing tidak diberi makan apa pun, kecuali makanan terhidrolisis. Makanan terhidrolisis adalah makanan hewan peliharaan yang diresepkan yang tidak dapat menimbulkan respons alergi.

Sebab, protein dalam makanan telah dipecah menjadi potongan-potongan kecil (asam amino) sehingga sistem kekebalan tubuh tidak dapat mengenalinya sebagai protein asing dan tidak memicu reaksi alergi.

Uji coba makanan biasanya berlangsung selama delapan minggu dan tingkat gatal kucing akan dinilai kembali.

  • Alergi lingkungan

Ilustrasi kucing Scottish putih.Shutterstock/otsphoto Ilustrasi kucing Scottish putih.
Alergi lingkungan disebabkan oleh alergen yang terhirup kucing, kemudian mengembangkan kondisi alergi kulit yang dikenal sebagai atopi.

Alergi ini dapat diduga kuat berdasarkan faktor-faktor, seperti musim dan wilayah, tetapi diagnosis pasti melibatkan tes alergi intradermal. 

Baca juga: Jangan Abai, Ini 8 Tips Merawat Gigi Kucing yang Perlu Diterapkan

  • Hipersensitivitas gigitan kutu

Hipersensitivitas gigitan kutu, yang juga dikenal sebagai dermatitis alergi kutu (FAD), adalah penyebab nomor satu penyakit kulit pada anjing dan kucing.

FAD adalah alergi terhadap air liur kutu, yang mengakibatkan respons imun yang tidak proporsional dan rasa gatal parah, bahkan setelah gigitan kutu dalam jumlah kecil. Rasa gatal di bagian belakang tubuh kucing adalah presentasi klinis klasik dari FAD.

Gigitan serangga lainnya, seperti gigitan nyamuk, dapat menyebabkan reaksi kulit yang serupa, tapi lebih ringan dan gatal. 

Baca juga: 8 Penyebab Kucing Mati Mendadak yang Perlu Diwaspadai

  • Alergi kontak

Meski jarang terjadi, alergi kontak dapat menjadi penyebab gatal pada kucing. Reaksi terhadap kotoran kucing adalah salah satu contoh yang umum terjadi, tetapi kain, pewarna, bahan pembersih, plastik, dan tanaman tertentu juga dapat menyebabkan alergi kontak.

Berbeda dengan alergi lingkungan, alergi kontak mudah dihindari setelah agen penyebabnya teridentifikasi sehingga terapi jangka panjang biasanya difokuskan untuk menghilangkan alergen daripada mengobati hewan secara langsung. 

Baca juga: Alasan Anjing Memakan Kotoran Kucing, Berbahayakah?   

Penyebab kulit gatal pada kucing lainnya

Seperti yang telah disebutkan di atas, ada banyak penyebab kulit gatal pada kucing. Jika gatal-gatal pada hewan peliharaan tidak disebabkan salah satu penyebab di atas, daftar penyebabnya masih cukup panjang.

Dokter hewan akan merekomendasikan rujukan ke dokter kulit hewan. Pengujian lebih lanjut, terutama biopsi kulit, juga dapat dilakukan sendiri.

Jika pengujian lebih lanjut atau rujukan ke dokter spesialis tidak memungkinkan karena alasan biaya, mengobati gejala saja terkadang dapat dilakukan meski kurang ideal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tips Memilih Finishing Cat untuk Setiap Ruangan

Tips Memilih Finishing Cat untuk Setiap Ruangan

Decor
Ketahui, Ini Kelebihan dan Kekurangan Talenan Kaca

Ketahui, Ini Kelebihan dan Kekurangan Talenan Kaca

Home Appliances
Mudah, Cara Membersihkan Peralatan Masak Enamel

Mudah, Cara Membersihkan Peralatan Masak Enamel

Do it your self
Cara Menghilangkan Jamur di Karpet dengan Mudah

Cara Menghilangkan Jamur di Karpet dengan Mudah

Do it your self
Cara Membersihkan dan Merawat Kursi Plastik agar Tidak Kusam

Cara Membersihkan dan Merawat Kursi Plastik agar Tidak Kusam

Home Appliances
6 Tanaman Hias yang Dapat Membawa Kekayaan di Rumah Menurut Feng Shui

6 Tanaman Hias yang Dapat Membawa Kekayaan di Rumah Menurut Feng Shui

Pets & Garden
4 Cara Membersihkan Debu di Rumah Secara Efisien

4 Cara Membersihkan Debu di Rumah Secara Efisien

Housing
4 Manfaat Ampas Kopi untuk Membersihkan Rumah

4 Manfaat Ampas Kopi untuk Membersihkan Rumah

Housing
6 Pakaian yang Tidak Boleh Dicuci di Mesin Cuci, Ini Alasannya

6 Pakaian yang Tidak Boleh Dicuci di Mesin Cuci, Ini Alasannya

Housing
4 Cara Mencegah Pakaian Menyusut

4 Cara Mencegah Pakaian Menyusut

Housing
6 Ide Warna Cat Terbaik untuk Ruang Bawah Tanah

6 Ide Warna Cat Terbaik untuk Ruang Bawah Tanah

Decor
Cara Menata Area Bawah Wastafel Kamar Mandi agar Selalu Rapi

Cara Menata Area Bawah Wastafel Kamar Mandi agar Selalu Rapi

Do it your self
Cara Mencuci Celana Jeans Hitam agar Warnanya Tidak Pudar

Cara Mencuci Celana Jeans Hitam agar Warnanya Tidak Pudar

Do it your self
Inilah 4 Perbedaan Ruang Keluarga dan Ruang Tamu

Inilah 4 Perbedaan Ruang Keluarga dan Ruang Tamu

Housing
5 Ide Dekorasi Sudut Kosong di Dalam Rumah

5 Ide Dekorasi Sudut Kosong di Dalam Rumah

Decor
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com