Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Masalah Menggunakan Humidifier di Rumah dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 03/09/2023, 09:40 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki humidifier atau pelembap udara di rumah memberikan banyak manfaat. 

Humidifier tak hanya mengatur atau menambah tingkat kelembapan udara, tetapi juga menjaga kualitas udara di dalam ruangan, mengurangi kekeringan, membasmi kuman dan bakteri di rumah, meringankan gejala flu dan asma, serta mencegah radang tenggorokan. 

Baca juga: Humidifier Vs Dehumidifier, Apa Saja Perbedaan dan Cara Memakainya?

Namun, tergantung pada jenisnya, humidifier memiliki sejumlah komponen tambahan di dalam dan di luar rumahan yang berpotensi menyebabkan sistem tidak berfungsi sebagaimana mestinya atau mengalami masalah. 

Dikutip dari Medical News Today, Minggu (3/9/2023), berikut sejumlah masalah menggunakan humidifier di rumah dan cara mengatasinya. 

Humidifier kotor

Ilustrasi dehumidifier di dalam ruangan. SHUTTERSTOCK/TOMISLAV PINTER Ilustrasi dehumidifier di dalam ruangan.
Humidifier mengubah air menjadi uap yang dapat dihirup di udara. Namun, jika tangki air unit kotor, uap yang dihirup juga akan kotor.

Tak hanya itu, tangki yang gelap dan lembap menjadi lingkungan sempurna untuk kuman berkembang biak.

Namun, membersihkan humidifier secara teratur dapat membantu mencegah masalah apa pun. Selalu bersihkan humidifier secara menyeluruh sesuai petunjuk dari produsen.

Air tidak boleh berada di dalam humidifier terlalu lama. Jika humidifier memiliki filter, pastikan menggantinya sesering mungkin. 

Baca juga: Air Purifier Vs Humidifier, Mana yang Efektif untuk Cegah Alergi?

Kelembapan terlalu tinggi

Selanjutnya, masalah menggunakan humidifier di rumah adalah kelembapan terlalu tinggi. Hal ini dapat membuat sulit bernapas dan memperburuk gejala alergi.

Sebagai contoh, alergen yang umum, termasuk tungau debu, jamur, dan lumut, tumbuh subur di lingkungan lembap.

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), tingkat kelembapan dalam ruangan harus antara 30 dan 50 persen. Tingkat kelembapan di atas 60 persen terlalu tinggi.

Siapa pun yang menggunakan humidifier juga harus memiliki pengukur kelembapan atau higrometer di dalam ruangan.

Beberapa humidifier memiliki cara built-in untuk mengukur kelembapan, sementara yang lain memerlukan pengukur tersendiri. 

Baca juga: 10 Cara Melembabkan Udara di Dalam Rumah Tanpa Humidifier

Menggunakan air sadah atau air keran

Ilustrasi humidifier.Shutterstock/New Africa Ilustrasi humidifier.
Banyak produsen humidifier merekomendasikan hanya menggunakan air murni dan bersih pada pelembap udara mereka. 

Alasannya, air keran yang tidak disaring dapat mengandung kadar mineral dan partikel lain yang lebih tinggi atau sadah daripada air yang dimurnikan atau disuling.

Mineral dari air keran yang sadah dapat menumpuk di dalam mesin, menyebabkan mesin menjadi lebih cepat rusak daripada yang diharapkan.

Selain itu, humidifier dapat mendorong mineral-mineral ini ke udara dan seseorang dapat menghirupnya. Partikel-partikel tersebut juga dapat mengendap di sekitar ruangan sebagai debu. 

Baca juga: Ragam Bahaya Tidak Membersihkan Humidifier dan Cara Merawatnya

Tungau debu 

Terakhir, masalah menggunakan humidifier di rumah adalah tungau debu. Meski menggunakan humidifier dapat membantu mengatasi sinus kering, tetapi hal ini juga dapat membahayakan.

Tungau debu dan pertumbuhan jamur lebih banyak terjadi di lingkungan lembap. Jadi, jika Anda alergi terhadap debu dan jamur atau memiliki asma, menggunakan humidifier dapat memperburuk kondisi ini.

Beberapa risiko lain yang terkait dengan penggunaan humidifier, termasuk luka bakar uap dari unit yang menggunakan panas dan pertumbuhan jamur dengan kelembapan menumpuk di dinding dan plafon. 

Maka itu, perlu membersihkan humidifier setidaknya seminggu sekali. Namun, Anda bisa melakukannya lebih sering jika anggota keluarga memiliki masalah pernapasan dan menggunakannya setiap hari. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com