Pada gilirannya, ini mengontrol jumlah melatonin yang dilepaskan, yakni lebih banyak saat gelap untuk mengantuk, dan lebih sedikit dengan cahaya untuk kewaspadaan, papar Vasdev.
Kita dapat meretas hipotalamus kita dengan menggunakan lampu LED untuk membuatnya tampak seperti siang atau malam hari di kamar tidur, sehingga membantu kita mendapatkan ritme tidur yang alami.
Dengan memaparkan mata ke cahaya yang mirip dengan sinar matahari, terapi cahaya membantu menyelaraskan kembali ritme sirkadian Anda dengan pola matahari.
Baca juga: 5 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Lampu LED
Akibatnya, Anda merasa lebih lelah di malam hari, saat sinar matahari semakin redup, dan lebih terjaga di pagi hari saat matahari terbit, terang Vasdev.
Lampu LED yang berubah warna atau lampu string LED bisa juga membantu kita tidur lebih nyenyak. Kita membutuhkan paparan sinar matahari alami setiap hari untuk tidur nyenyak di malam hari, tetapi menggunakan lampu LED yang berubah warna di malam hari dapat membantu mempersiapkan tubuh kita untuk tidur.
Mengubah cahaya secara perlahan dari warna putih menjadi oranye atau merah saat malam semakin larut akan membantu meniru pola cahaya tradisional dan membantu Anda bersiap untuk tidur malam yang nyenyak, ucap Aiken.
Jika Anda kesulitan untuk tertidur dalam kegelapan total dan lebih memilih kenyamanan cahaya redup, Anda akan mendapat manfaat dari lampu bernada hangat pada pengatur waktu, jelas Aitken.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.