Minyak alami seperti minyak zaitun dapat melembapkan dan mempercantik sofa kulit dalam jangka pendek. Tapi akhirnya, yang terjadi adalah sebaliknya.
Waktu melakukan hal-hal aneh pada minyak, menyebabkannya teroksidasi dan mengkhianati bahan yang pernah dilindunginya. Efek pengerasan yang tak terhindarkan menyebabkan retakan.
Minyak nabati juga tidak lebih baik karena dapat menciptakan tekstur busuk dan tidak enak pada sofa kulit, belum lagi bau yang menyengat. Pun baby oil memiliki karakteristik yang sama.
Baca juga: Manfaat Meletakkan Sofa di Kamar Tidur, Apa Saja?
Penggunaan pembersih mengandung lemak seperti selai kacang jarang disebutkan dalam diskusi perawatan sofa kulit. Namun, dampaknya pada furnitur kulit sama sekali tidak enak.
Dengan memperlakukan sofa kulit dengan benar, Anda dapat mengharapkan pengalaman bersantai yang sempurna untuk tahun-tahun mendatang.
Pembersih bahan kulit yang diformulasikan khusus berguna di sini. Bahan-bahannya menembus dan melonggarkan kotoran dan kotoran, dan karena mereka menawarkan pH netral, tidak akan menyebabkan kerusakan yang dapat dipicu oleh produk asam dan basa seperti jus lemon, cuka, dan sabun cuci piring.
Namun, jangan bingung antara pembersih kulit dengan kondisioner. Pembersih seperti busa pembersih wajah Anda.
Baca juga: 5 Lokasi Meletakkan Sofa di Kamar Tidur, Haruskah Memilikinya?
Di sisi lain, kondisioner mengisi kembali minyak yang telah hilang dari waktu ke waktu, membuat kulit tampak kenyal, seperti pelembap yang membuat wajah kita tetap cerah.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya