Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2023, 11:00 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mandi menjadi kebutuhan atau kegiatan yang rutin dilakukan setiap harinya untuk menjaga kesehatan serta kesegaran kulit dan tubuh. 

Selain menggunakan gayung dan bathtub, mandi juga bisa dilakukan dengan shower atau pancuran. Mandi di bawah guyuran air shower memang menyenangkan.  

Baca juga: Shower Vs Bathtub, Mana yang Sebaiknya Dipilih untuk Kamar Mandi?

Namun, air shower yang menetes pelan dapat membuat jengkel dan mandi menjadi lebih lama. Begitu pun sebaliknya, air shower yang bocor bisa membuang-buang air serta membuat tagihan listrik meningkat. 

Ditambah, kebersihan kepala shower sering diabaikan. Akibatnya, kepala shower kotor dan menumpukan banyak jamur, yang membuat aliran airnya tersumbat dan kecil.

Tak hanya itu, semua tanda-tanda ini mengindikasikan bahwa sudah saatnya mengganti kepala shower. 

Namun, selain hal tersebut, ada sejumlah tanda sudah waktunya mengganti kepala shower seperti dilansir dari The Pnk Plumber, Kamis (27/4/2023).  

Baca juga: Simak, 5 Tanda Kepala Shower Harus Dibersihkan

Perubahan tekanan air

Ilustrasi shower, tagihan air, penggunaan air. SHUTTERSTOCK/TERO VESALAINEN Ilustrasi shower, tagihan air, penggunaan air.
Shower biasanya memompa air dalam jumlah baik melalui ceratnya. Namun, seiring berjalannya waktu, shower akan menjadi usang dan menyebabkan tekanan air berubah.

Jika shower sudah berusia lebih dari beberapa tahun, ini menjadi tanda sudah waktunya mengganti kepala showerShower yang mengeluarkan air yang kecil menjadi tanda pertama sudah waktunya membeli shower baru. 

Baca juga: 3 Cara Membersihkan Kepala Shower yang Kotor

Kebocoran

Jika mendengar suara tetesan dari kepala shower, kemungkinan besar shower mengalami kebocoran yang lambat atau konstan.

Kepala shower yang bocor tidak hanya mengganggu, tapi juga membutuhkan biaya perbaikan yang mahal. Kebocoran air yang lambat juga bisa menyebakan tagihan listrik dan air yang lebih besar daripada seharusnya.

Kebocoran ini bisa disebabkan katup suplai air atau karena shower longgar. Pancuran yang lebih tua dapat bocor hanya karena keausan.

Apapun penyebabnya, jika terjadi kebocoran, sebaiknya segera mengganti kepala shower dengan yang baru. 

Baca juga: Seberapa Sering Kepala Shower Harus Dibersihkan?

Penumpukan sedimen

Selanjutnya, tanda sudah waktunya mengganti kepala shower adalah adanya penumpukan sedimen. Air yang mengalir ke rumah sering kali diolah dengan bahan kimia dan zat tambahan.

Jika memiliki air sadah, penumpukan sedimen adalah hal wajar. Meski shower memiliki penyaring di dalamnya untuk membantu menyaring mineral dan bahan kimia, Anda mungkin mulai melihat adanya kotoran atau penumpukan di sekitar kepala shower.

Kalsium mungkin merupakan jenis penumpukan yang paling umum dan berwarna putih, kecil, dan terkadang berbatu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com