JAKARTA, KOMPAS.com – Tidak semua kucing menyukai makanan yang selalu disantap lantaran terkadang mengalami rasa bosan.
Walhasil, beberapa pemilik kucing rutin mengganti makanan kucing supaya sahabat bulu kembali makan dengan lahap.
Baca juga: Amankah Memberi Tempe pada Kucing yang Diare?
Ada pula yang mengganti satu merek makanan kucing ke merek lain untuk meningkatkan kualitas pakan untuk tujuan tertentu, misalnya membuat bulu kucing peliharaan semakin lebat.
Akan tetapi, ada anggapan mengatakan bahwa mengganti makanan kucing bisa menyebabkan diare. Betulkah demikian?
Dilansir dari Whiskas, Jumat (11/11/2022), ternyata mengubah makanan kucing secara mendadak tanpa beragam pertimbangan terlebih dulu bisa memiliki efek samping.
Ketika kucing telah menyantap makanan yang sama untuk waktu lama, penyesuaian apa pun pada makanannya dapat memiliki efek samping, termasuk diare dan muntah.
Baca juga: Penyebab Anak Kucing Diare dan Cara Mengatasinya
Jika baru saja mengganti makanan kucing dan mengalami diare, cobalah kembali ke makanan sebelumnya untuk melihat apakah kondisinya membaik.
Perut kucing bisa sensitif terhadap jenis makanan tertentu, bahkan tidak cocok dengan beberapa bahan makanan tertentu. Makanan yang dapat menyebabkan kucing diare, di antaranya makanan mentah atau makanan tinggi serat.
Selain itu, kucing bisa sensitif terhadap susu sapi, yang dalam beberapa kasus menyebabkan diare. Kemudian, mengganti makanan kering ke makanan basah atau sebaliknya juga dapat mengganggu pencernaan kucing.
Karena itu, luangkan waktu untuk memeriksa berbagai merek dan jenis makanan kucing sebelum memutuskan mengubah pola makan sahabat bulu.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Kucing Peliharaan Mengalami Obesitas
Jika ingin mengubah merek atau jenis makanan kucing, lakukan secara perlahan. Mulailah dengan menambahkan sedikit makanan baru ke makanan lama. Setelah itu, secara bertahap, tingkatkan persentase makanan baru hingga kucing memakannya tanpa menimbulkan efek samping.
Bergantung pada seberapa rewelnya kucing peliharaan, proses ini terkadang bisa memakan waktu sekitar satu minggu atau lebih sehingga pemilik perlu bersabar.
Jika kucing mengangkat hidungnya ke makanan baru dan menolak memakannya, artinya Anda perlu mengubah kembali makanannya.
Kucing yang tidak makan untuk jangka waktu tertentu berisiko mengembangkan lipidosis hepatik atau penyakit hati. Ini bisa berakibat fatal bagi kesehatan kucing.
Baca juga: Cara Aman Mengganti Makanan Hewan Peliharaan Tanpa Sebabkan Diare
Kadang kala, dokter hewan menyarankan mengubah pola makan kucing karena kondisi kesehatan tertentu dan mengganti merek atau jenis makanan kucing.
Ketika kucing tumbuh, mereka membutuhkan berbagai jenis makanan untuk mendukung kebutuhan nutrisinya. Hal serupa juga perlu dipertimbangkan seiring bertambahnya usia kucing peliharaan. Sahabat bulu tentu menginginkan makanan yang berbeda.
Kucing yang mengalami intoleransi makanan juga harus mengubah pola makannya. Namun, sebelum melakukan perubahan apa pun, selalu konsultasikan ke dokter hewan tentang jenis makanan yang paling sesuai dengan kebutuhan kucing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.