JAKARTA, KOMPAS.com – Jamur bisa tumbuh atau hidup di berbagai benda, salah satunya kasur. Hal ini karena kasur menyediakan lingkungan yang hangat, gelap, dan lembap.
Ini merupakan kondisi yang disukai jamur untuk berkembang biak. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan kasur menjadi berjamur seperti disadur Sleeping Ocean, Rabu (2/11/2022).
Baca juga: Cara Membersihkan Kasur Secara Menyeluruh, Lakukan 6 Bulan Sekali
Kasur terbuat dari material berpori. Jika tinggal di daerah lembap, kelembapan berlebih dapat meresap ke dalam lapisan kasur dan mengembun ke pori-pori busa. Hal ini dapat membuat kasur rentan terhadap pertumbuhan jamur.
Udara harus bersirkulasi melalui seluruh kasur. Namun, ada beberapa hal yang dapat mengurangi sirkulasi udara seperti meletakkan kasur langsung di lantai, menjauhkannya dari udara segar, atau memakai seprai sintetik. Walhasil, kasur menjadi lebih rentan terhadap pertumbuhan jamur.
Baca juga: Ketahui, Ini 4 Tanda Kasur Harus Segera Diganti
Cairan dapat dengan cepat mencapai lapisan dalam kasur dan memicu pertumbuhan spora jamur.
Dalam hal ini, ketika jamur terlihat pada permukaan, mereka dapat meresepa seluruh kasur sehingga membuatnya perlu diganti.
Baca juga: Cara Menghilangkan Jamur di Kasur
Kemungkinan munculnya jamur pada kasur busa memori sedikit lebih tinggi dibanding jenis kasur lainnya. Sebab, busa memori berstruktur seperti spons dan dapat menyerap kelembapan serta materialnya sensitif terhadap suhu.
Dengan kata lain, busa memori dapat menahan panas sehingga menciptakan kondisi sempurna bagi jamur untuk tumbuh.
Perlu diketahui, bintik hitam atau merah muda yang terlihat paada permukaan kasur adalah organ reproduksi jamur dan mengandung spora yang diperlukan untuk berkembang biak lebih lanjut.
Namun, ada juga miselium—jaringan bercabang yang dapat mengambil lebih banyak ruang daripada bagian yang terlihat.
Jadi, penting mengetahu tanda-tanda awal kasur berjamur untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Berikut ragam tanda kasur berjamur:
Baca juga: Cara Memilih Ukuran Kasur Sesuai dengan Kebutuhan
Gejala paling menonjol dari kasur berjamur adalah bau. Jamur memiliki bau apak yang dapat berkembang secara perlahan atau cukup menyengat.
Namun, bau ini tergantung pada jenis jamur yang tumbuh dalam kasur. Jika menumpahkan sesuatu di kasur, kamu dapat segera menyadari bau ini.
Paparan terhadap jamur dapat membuat seseorang menghirup partikelnya, entah itu spora atau miselium. Ini dapat mengiritasi paru-paru dan memicu hipersensitivitas.
Beberapa jenis jamur terbukti menyebabkan asma atau memperburuk kondisi pernapasan pada mereka yang memiliki masalah tersebut.
Baca juga: 4 Bahaya Jarang Mengganti Seprai di Kasur
Gejala akhir dari kasur berjamur adalah terlihatnya bintik-bintik abu-abu tua, merah, atau hitam pada permukaan kasur atau di dekat jahitannya.
Tanda ini menunjukkan bahwa kasur sudah benar-benar penuh dengan jamur dan membutuhkan perawatan dengan bahan kimia, bahkan mengganti kasur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.