Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Besar Lebih Pintar daripada Anjing Kecil, Benarkah?

Kompas.com - 18/10/2022, 18:41 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Sumber Dog Time

JAKARTA, KOMPAS.com – Setiap ras anjing di dunia memiliki perbedaan tersendiri yang membuat masing-masing unik. 

Beberapa hal yang membedakan setiap anjing mencakup warna dan ketebalan bulu, bentuk wajah, kepribadian, hingga bentuk tubuhnya.

Baca juga: 9 Fakta Menarik English Mastiff, Anjing Paling Besar di Dunia

Untuk bentuk tubuh, dibedakan menjadi tiga, yakni besar, medium, dan kecil. Beberapa orang mengira bahwa anjing bertubuh besar lebih pintar daripada anjing kecil karena bentuk tengkoraknya memungkinkan anjing besar menampung otak yang ukurannya lebih besar.

Namun, benarkah demikian?

Dikutip dari Dog Time, Selasa (18/10/2022), sebuah studi bertajuk “Absolute Brain Size Predicts Dog Breed Differences in Executive Function” yang dipublikasi pada 2019 melakukan penelitian dengan memanfaatkan informasi dari laporan para pemilik anjing. 

Baca juga: 7 Fakta Menarik Anjing Lhasa Apso, Ras Purba dan Dianggap Suci

Studi yang dipimpin Daniel Horschler dari University of Arizona, Amerika Serikat, menunjukkan semakin besar ukuran otak anjing, semakin baik menjalankan tugas-tugas yang melibatkan memori dan kognisi.

Melalui 10 tes yang diberikan kepada anjing, para pemilik hewan peliharaan melakukan tugas dengan sahabat bulunya dan menyerahkan hasilnya.

Para peneliti bertujuan menguji fungsi eksekutif, yang terlibat dalam mengendalikan perilaku, memori, dan inhibisi. Hasilnya, anjing bertubuh lebih besar berkinerja lebih baik daripada anjing bertubuh lebih kecil.

Baca juga: Kenapa Harga Adopsi Anjing French Bulldog Mahal?

Anjing besar lebih baik dalam tugas kognitif

Ilustrasi anjing Great dane.PIXABAY/Ralphs_Fotos Ilustrasi anjing Great dane.
Dari database 1.888 anjing, muncul pola berbeda yang menunjukkan anjing besar memiliki keunggulan. Dalam salah satu tes, anjing besar lebih mungkin mengingat sesuatu lebih akurat selama periode waktu tertentu dibanding  anjing kecil.

Hasil ini tidak terlalu mengejutkan karena anjing bertubuh lebih besar secara alami memiliki organ lebih besar, termasuk otak. 

Ukuran tubuh anjing juga menunjukkan korelasi dengan kinerja yang lebih baik dalam tugas-tugas yang lebih sulit.

Anjing bertubuh besar lebih mahir dalam tugas yang lebih kompleks, khususnya  membutuhkan lebih banyak pekerjaan kognitif.

Baca juga: Alasan Anjing Basenji Tidak Menggonggong

Peneliti William Helton mengatakan ini bukan pertama kalinya anjing besar mengalahkan anjing kecil perihal kinerja.

“Apa yang saya lihat adalah perbedaan ras anjing dalam beberapa kemampuan dan perbedaan ini tampaknya sangat dipengaruhi perbedaan bentuk fisik yang terlihat di antara ras,” jelas Helton.

Helton pun setuju dengan temuan dari studi yang dipimpin Horschler. Ia mengatakan, ukuran hanyalah satu perbedaan fisik yang dapat mempengaruhi kemampuan anjing melakukan tugas.

Bahkan, penelitiannya menunjukkan jarak antara mata anjing dapat mempengaruhi cara mereka memperhatikan sesuatu dan belajar. 

Baca juga: Mengenal Anjing Rottweiler, dari Sejarah, Karakter, hingga Perawatan

Kebiasaan pemilik mempengaruhi perilaku anjing

Ilustrasi anjing Lhasa apso.Shutterstock/VKarlov Ilustrasi anjing Lhasa apso.
Kecerdasan dan kinerja tidak hanya berdasarkan pada ukuran anjing. Ada beberapa faktor yang lebih penting yang mempengaruhi kemampuan anjing melakukan tugas, misalnya pelatihan konsisten. Konsisten dalam pelatihan dapat membuat anjing peliharaan mengikuti aturan.

Sebuah studi menunjukkan bahwa pemilik anjing kecil cenderung lebih tidak konsisten dengan pelatihan. Hal ini dapat mempengaruhi bagaimana anjing mendapat skor pada tes yang melibatkan mereka melakukan tugas-tugas kognitif.

Baca juga: 10 Ras Anjing Tertua di Dunia, Basenji hingga Chow Chow

Jika ingin anjing melakukan tugas-tugas  dengan baik, libatkan mereka dalam aktivitas seperti pelatihan kepatuhan serta latihan fisik yang menyenangkan seperti berjalan atau jogging.

Namun, hindari memberikan hukuman, seperti mencengkeram leher anjing atau memukul, karena dapat membuat anjing bertindak lebih agresif daripada menghentikan perilaku buruk. Anjing kecil merespons lebih negatif terhadap hukuman ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com