Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/10/2022, 07:13 WIB
Nabilla Ramadhian,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber The Spruce

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa daerah di Indonesia tengah dilanda hujan, yang mana situasi ini cukup mempersulit kegiatan sehari-hari.

Sebab, ada sejumlah hal yang mengganggu aktivitas, seperti banjir dan atap rumah bocor. Bahkan, atap rumah bocor menjadi salah satu masalah yang paling umum dialami sebagian masyarakat.

Baca juga: Tidak Sulit, Ini Cara Mendeteksi Atap Rumah Bocor

Dilansir dari Roofing Mega Store, Rabu (5/10/2022), ada beragam penyebab atap rumah bocor, salah satunya usia atap. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak selengkapnya.

1. Usia

Seringkali, penyebab utama atap rumah bocor adalah material atap sudah terlalu tua. Sebagian besar atap memang dirancang untuk bertahan selama beberapa dekade.

Ilustrasi atap rumah saat hujan deras. PIXABAY/SUCCO Ilustrasi atap rumah saat hujan deras.

Akan tetapi, pada akhirnya tingkat perlindungan mereka memudar dan membuatnya lebih rentan terhadap masuknya air.

Ada beberapa faktor yang membuat atap aus, yakni suhu ekstrem, cuaca buruk, benturan, dan puing-puing. Mereka dapat membuatnya lebih rapuh dan berujung pada retakan.

2. Flashing rusak atau pemasangannya buruk

Disadur dari Designing Buildings, flashing adalah lembaran tipis yang digunakan untuk mencegah rembesan air ke dalam bangunan, dan untuk mengarahkan aliran uap air di dinding.

Flashing adalah fitur penting dari atap yang terlindungi dengan baik. Mereka dipasang di sepanjang sambungan atap untuk menutup dan melindungi titik-titik lemah ini dari masuknya air.

Baca juga: 7 Jenis Atap Rumah, Mulai dari Tanah Liat hingga Asbes

Apabila retak atau rusak, mereka bisa dengan cepat memulai kebocoran, bahkan menyebabkan masalah yang serius.

Mereka bisa aur karena usia, paparan suhu yang berfluktuasi, benturan langsung, atau dempul pemasangnya rusak.

3. Genting rusak atau hilang

Salah satu penyebab atap rumah bocor adalah genting rusak atau hilang. Segala sumber kerusakan yang jatuh ke atap kemungkinan akan berdampak pada genting.

Ilustrasi atap rumah berbahan logam.Shutterstock/eleonimages Ilustrasi atap rumah berbahan logam.

Beberapa genting memang telah dirancang agar cukup kokoh, tetapi mereka hanya bisa menahan beban hingga titik tertentu sebelum rusak.

4. Underlayment rusak

Sementara genting bertindak sebagai garis pertahanan pertama, selalu ada kemungkinan kerusakan dapat mengekspos underlayment di bawahnya.

Baca juga: Atap Rumah Bocor Saat Hujan, Apa yang Harus Dilakukan?

Dikutip dari The Spruce, underlayment adalah lapisan serat sintetis atau kain kempa yang dipasang di atas dek atap dan di bawah keping atap. Mereka bertindak sebagai penghalang tahan air untuk mencegah cairan rembes ke dalam rumah.

Meski dirancang agar tahan air, mereka bisa membusuk atau robek jika dipaksa untuk menahan terlalu banyak air. Walhasil, hunian akan kebocoran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com