JAKARTA, KOMPAS.com - Anjing adalah hewan peliharaan paling lucu, menggemaskan, dan setia di dunia ini.
Namun, ada banyak hal yang kemungkinan tidak Anda ketahui tentang sahabat manusia ini, misalnya mitos-mitos populer tentang anjing.
Baca juga: 4 Fakta Menarik Biewer Terrier, Anjing Kecil yang Senang Diajak Hiking
Selama bertahun-tahun, sejumlah kesalahan informasi yang mengejutkan telah diulang cukup banyak tentang anjing untuk membuatnya tampak seperti fakta.
Akibatnya, membuat banyak orang, khususnya mereka yang memelihara anjing, mempercayainya serta melakukan kesalahan dalam perawatan. Butuh waktu cukup lama untuk menghilangkan beberapa mitos populer tentang anjing.
Nah, untuk mencegah Anda melakukan kesalahan, berikut sejumlah mitos tentang anjing yang populer dan tidak perlu dipercaya dikutip dari Mental Floss, (2/10/2022).
Baca juga: Hindari 5 Bahan Pembersih Ini jika Memelihara Anjing
Anjing buta warna sebagian, tetapi memiliki kemampuan melihat warna kuning, hijau, biru, atau kombinasi dari warna-warna tersebut.
Karena gerakan dan kecerahan lebih penting bagi anjing, buta warna parsial mereka tidak banyak mempengaruhinya.
Baca juga: Catat, Ini 5 Manfaat Minyak Kelapa untuk Anjing Peliharaan
Selanjutnya, mitos tentang anjing adalah memiliki mulut lebih bersih dari manusia. Padahal, meski sebagian besar kuman di mulut anjing bersifat spesifik untuk anjing dan tidak berbahaya bagi manusia, tidak berarti bahwa mulut anjing sebenarnya lebih bersih daripada mulut manusia.
Keduanya diisi dengan jumlah bakteri yang cukup sama—tidak semuanya dapat ditularkan antarspesies.
Namun, seekor anjing menjilati banyak hal yang tidak diinginkan kebanyakan orang di dekat wajah mereka, terutama anak-anak anjing yang suka menggali melalui tempat sampah.
Jadi, sebaiknya meminimalkan sesi berciuman dengan anjing peliharaan, terlebih karena anjing dapat mentransfer bakteri ke manusia yang dapat mengakibatkan infeksi.
Baca juga: Memelihara Anjing dan Kucing Dapat Kurangi Stres Dalam 10 Menit
Menurut Jesse Grady, instruktur klinis kedokteran hewan di Mississippi State University, Amerika Serikat, cara terbaik menggambarkan usia anjing adalah mengurutkannya ke dalam kategori.
The American Animal Hospital Association Canine Life Stages Guidelines adalah pedoman yang digunakan banyak dokter hewan untuk merawat pasien mereka.
Baca juga: 5 Manfaat Mengadopsi Anjing dari Tempat Penampungan
Daftar ini membagi umur anjing menjadi enam tahap, yakni anak anjing, junior, remaja, dewasa, senior, dan geriatri atau lanjut usia. Tingkat pematangan terlihat jauh berbeda pada anjing daripada pada manusia.
Dibutuhkan kurang dari satu tahun bagi seekor anjing mencapai tahap dewasa dan setelah itu dibutuhkan hampir enam tahun bagi anjing beralih ke tahap dewasa dalam hidupnya. Dengan kata lain: "usia anjing" tergantung pada hewan itu sendiri.
Baca juga: Hindari, 8 Perilaku Ini Ternyata Membahayakan Anjing Peliharaan
Hidung anjing sebenarnya mengering secara alami dalam tidurnya, tetapi akan kembali normal sekitar 10 menit setelah bangun.
Kekeringan juga bisa disebabkan alergi, sengatan matahari, atau dehidrasi, serta hidung beberapa anjing cenderung menjadi kering seiring bertambahnya usia.
Baca juga: 5 Ras Kucing yang Cocok Dipelihara Bersama Anjing
Terakhir, mitos tentang anjing adalah sahabat bulu dalam ruangan tidak terkena cacing hati. Hanya karena seekor anjing sering berada di dalam rumah, bukan berarti tidak dapat bersentuhan dengan nyamuk.
Hanya butuh satu gigitan nyamuk bagi seekor anjing untuk terjangkit cacing jantung, yang bisa berakibat fatal.
Paling tidak, proses perawatannya akan mahal bagi pemilik hewan peliharaan. Pencegahan cacing hati penting untuk anjing peliharaan yang berada di dalam ruangan maupun luar ruangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.