JAKARTA, KOMPAS.com - Saat memikirkan warna cahaya terbaik untuk tidur, Anda mungkin berasumsi bahwa cahaya putih, hijau, atau biru yang hangat menjadi pilihan ideal untuk menciptakan lingkungan yang santai.
Namun, ternyata hal itu tidak tepat. Beberapa penelitian membuktikan bahwa warna terang di kamar tidur dapat mengganggu tidur dan bersantai. Beberapa bahkan meningkatkan detak jantung serta membuat lebih waspada.
Baca juga: 5 Cara Menghadirkan Pencahayaan di Kamar Tidur
Jadi, jika Anda sering sulit tidur atau terbangun pada tengah malam, hal itu mungkin karena warna lampu.
Lindsay Browning, peneliti pakar tidur di Trouble Sleeping dan penulis buku Self-help sleep, Navigating Sleeplessness, mengatakan ritme sirkadian adalah kemampuan tubuh untuk mengetahui jam berapa tubuh perlu tidur tanpa melihat jam,
Ritme ini membantu memproduksi melatonin (hormon tidur) pada waktu yang tepat untuk membantu meningkatkan kualitas tidur pada malam hari.
"Paparan cahaya terang membuat otak kita berpikir bahwa ini masih siang dan akibatnya pada malam hari menekan produksi melatonin sehingga lebih sulit tertidur," ucap Lindsay dilansir dari Living Etc, Senin (19/9/2022).
Nah, berikut warna pencahayaan yang disarankan di kamar tidur.
Baca juga: 3 Cara Mengatur Pencahayaan di Kamar untuk Tidur Berkualitas
Hollie Moreland, Direktur Kreatif di David Hunt Lighting, mengatakan skema pencahayaan kamar tidur bisa rumit karena ruang digunakan pada waktu berbeda dalam sehari.
Karena itu, membutuhkan lapisan pencahayaan untuk memberikan keserbagunaan lebih besar sehingga menawarkan perasaan tenang dan nyaman pada malam hari dan lingkungan yang lebih cerah untuk bersiap-siap pada pagi hari.
Lampu dinding adalah solusi untuk pencahayaan di samping tempat tidur. Pilih desain artikulasi yang dapat menambahkan sentuhan dekoratif yang indah serta sempurna untuk membaca di tempat tidur tanpa mengganggu pola tidur.
Baca juga: 7 Cara Memaksimalkan Pencahayaan Alami Masuk ke dalam Rumah
Berdasarkan penelitian, sel-sel ini paling sensitif terhadap panjang gelombang cahaya biru dan tidak sensitif terhadap panjang gelombang merah.
"Kami tahu bahwa ritme sirkadian cukup tidak sensitif terhadap radiasi gelombang panjang atau lampu merah tingkat rendah," ujar Maja Schaedel, psikolog klinis dan salah satu pendiri The Good Sleep Clinic.
Baca juga: Catat, 7 Kondisi Pencahayaan yang Salah di Rumah
Ini berarti bahwa seseorang cenderung menjadi "waspada" dari paparan lampu merah daripada lampu lain. Karena itu, lampu merah dapat digunakan untuk memastikan transisi yang mulus ke keadaan santai sebelum tidur.