Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Masalah yang Sering Terjadi pada Lidah Mertua dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - Diperbarui 08/08/2023, 12:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi tanaman lidah mertua di halaman rumah.SHUTTERSTOCK/NYANEWS Ilustrasi tanaman lidah mertua di halaman rumah.

 

Untuk memperbaiki masalah ini, biarkan tanah mengering sedikit sebelum sesi penyiraman berikutnya.

Jika Anda memiliki varietas lidah mertua yang lebih tinggi, potong daun tertinggi dan perbanyak di pot lain untuk mempertahankan struktur tegak tanaman.

Hindari menyimpan tanaman di tempat gelap. Pastikan itu mendapat banyak cahaya tidak langsung.

Hindari menggunakan pot yang terlalu besar atau kecil. Pilih pot yang berukuran satu hingga dua ukuran lebih besar dari bola akar tanaman.

Baca juga: 8 Tanaman Hias yang Mudah Diperbanyak, Ada Lidah Mertua

5. Ujung daun lidah mertua coklat

Penggunaan air sadah, terlalu banyak pemupukan, perubahan iklim yang tiba-tiba, perubahan suhu langsung, suhu ekstrem, dan paparan embun beku adalah alasan di balik ujung atau bintik coklat.

Angin dingin membekukan sel-sel tanaman, menyebabkan bintik-bintik coklat.
Selain itu, paparan sinar matahari yang terlalu lama dapat menyebabkan ujung atau bintik-bintik coklat pada daun.

Nutrisi yang berlebihan juga dapat menyebabkan tepi coklat pada daun dan ujungnya.
Penumpukan garam karena air keran yang keras juga dapat menyebabkan ujung berwarna cokelat.

Untuk mengatasi masalah ini, simpan tanaman dari angin dingin, fluktuasi suhu mendadak dengan menempatkannya di tempat yang aman dari kondisi seperti itu di rumah atau kebun.

Baca juga: 3 Alternatif Media Tanam Lidah Mertua yang Bagus, Pilih Mana?

Gunakan pupuk dengan kekuatan lemah karena tanaman ular tumbuh paling baik di tanah dengan nutrisi rendah. Ganti air keran dengan air hujan atau air RO untuk menghindari penumpukan mineral.

6. Daun lidah mertua lembek

Daun lembek adalah tanda umum dari overwatering yang menyebabkan busuk akar, daun rontok, dan terlalu banyak kelembapan di dedaunan sehingga menghasilkan tekstur lembek.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com