Warna-warna hangat dikaitkan dengan emosi dan gairah yang meningkat serta kegembiraan dan keceriaan. Pikirkan semangat oranye terang atau intensitas merah tua yang kaya.
Warna-warna hangat dapat merangsang, menjadikannya pilihan yang baik untuk ruangan yang melihat banyak aktivitas. Sementara itu, warna-warna dingin membuat Anda merasa tenang, santai, dan segar.
Baca juga: Aturan Mengecat Warna Plafon Sama dengan Dinding
Efek surutnya bahkan dapat membuat Anda meditatif, seolah-olah Anda kehilangan diri sendiri di langit biru yang tak berujung. Itulah mengapa warna dingin cocok untuk kamar tidur dan kamar mandi, tempat Anda pergi untuk melepas lelah dan bersantai.
Bisakah warna membuat Anda merasa lebih hangat atau lebih dingin? Tentu bisa, sama seperti bisa membuat ruangan tampak lebih terang atau lebih gelap.
Jika Anda tinggal di iklim yang paling panas sepanjang tahun, Anda mungkin lebih suka skema dekorasi yang didominasi oleh warna-warna dingin. Demikian juga, jika Anda ingin merasa lebih hangat di rumah atau ruang tertentu, warna hangat dapat membantu.
Efek warna pada cahaya tampak mungkin lebih penting daripada suhu. Namun, kecerahan yang dirasakan lebih berkaitan dengan kecerahan warna daripada apakah itu hangat atau dingin.
Baca juga: Rekomendasi Warna Cat Dinding Berdasarkan Gaya Interior Ruangan
Warna yang lebih terang memantulkan lebih banyak cahaya daripada warna yang lebih gelap dan lebih dalam. Jika Anda ingin mencerahkan ruangan yang kekurangan sinar matahari atau cahaya buatan, pilih warna yang memantulkan cahaya.
Untuk meredam ruangan yang mendapat banyak cahaya, atau untuk menambah kontras pada kecerahan, pilih warna gelap, apakah hangat atau dingin.
Hal penting yang perlu diingat ketika berhadapan dengan warna-warna hangat dan dingin adalah tidak boleh ada satu ruangan saja. Jika Anda ingin ruangan Anda nyaman, gunakan warna-warna hangat untuk skema dominan dan tambahkan beberapa elemen yang menggabungkan warna-warna dingin dan sebaliknya.