Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Ini Tanaman Hias yang Paling Banyak Diekspor Indonesia

Kompas.com - 10/08/2022, 12:29 WIB
Nabilla Ramadhian,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Baca juga: 9 Tanaman Hias Cantik yang Tampilannya Mirip Philodendron Birkin

Sementara itu, Prihasto mengungkapkan bahwa ada banyak jenis tanaman hias yang banyak diekspor dari Indonesia.

Berdasarkan data Januari-Juli pada 2022, ada 207 jenis tanaman yang diajukan SIP-nya untuk diekspor. Dari 207 jenis tersebut, sebanyak 85 perusahaan tanaman hias mengajukan SIP untuk Aglonema dengan nilai mencapai Rp 42 miliar.

Ilustrasi tanaman hias Alocasia reginula ?Black Velvet.SHUTTERSTOCK/UNTUNGSUBAGYO Ilustrasi tanaman hias Alocasia reginula ?Black Velvet.

Lalu, sebanyak 92 perusahaan mengajukan SIP untuk Alocasia, dengan nilai Rp 51,9 miliar. Ada pula 95 perusahaan yang mengajukan SIP Anthurium, dan nilainya Rp 62,3 miliar.

“Begonia diajukan 39 perusahaan, nilainya Rp 6,59 miliar. Ada lagi Calathea diajukan 44 perusahaan, nilainya Rp 13,5 miliar, kemudian Caladium dari 72 perusahaan dan nilainya Rp 7,1 miliar,” ungkap Prihasto.

Baca juga: 5 Penyebab Daun Alocasia Menguning dan Cara Mengatasinya

Untuk Homalomena, mereka diajukan oleh 86 perusahaan dan nilainya Rp 10,7 miliar. Ada juga Hoya dari 69 perusahaan dan bernilai Rp 79,9 miliar dan Philodendron dari 98 perusahaan dengan nilai Rp 139,6 miliar.

Lalu Scindapsus yang SIP-nya diajukan oleh 120 perusahaan dan nilainya Rp 36,9 miliar. Prihasto menuturkan, hingga Juli tahun ini, nilai SIP tanaman hias yang diajukan sudah mencapai sekitar Rp 1,3 triliun.

Baca juga: Waktu Terbaik Merepotting Tanaman Monstera dan Cara Melakukannya

“Ini baru pengajuan SIP selama tujuh bulan. Untuk negaranya sendiri, Indonesia paling banyak mengekspor tanaman hias ke Eropa, Amerika, Korea, Jepang, dan Taiwan. Uni Emirat Arab juga banyak, tapi paling banyak ya Eropa dan Amerika,” pungkas Prihasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com