Daun yang terserang mengalami perubahan bentuk dan pertumbuhan tunas terhenti. Bagian bawah daun berwarna seperti tembaga dan terdapat benang-benang putih halus.
Pada serangan parah, daun-daun cabai berguguran hingga tidak tersisa sama sekali, tunas menghitam kecoklatan, dan mati.
Baca juga: Penyakit Kerdil pada Tanaman Cabai dan Cara Mencegahnya
1. Semprotkan insektisida nabati dengan ekstrak tembakau serta bawang putih yang dicampur sedikit detergen. Lakukan penyemprotan setiap dua hari sekali dan pada pagi atau sore hari.
2. Semprotkan insektisida kimia apabila pestisida nabati tidak mampu lagi mengendalikan hama tungau.
3. Gunakan dua jenis bahan aktif akarisida atau lebih secara bergantian untuk menghindari kekebalan hama tungau terhadap bahan aktif tertentu.
Lakukan penyemprotan dua sampai tiga hari sekali atau sesuaikan dengan tingkat serangan. Semprotkan pada pagi atau sore hari dengan dosis yang sesuai.
Baca juga: 3 Hama Penyebab Daun Tanaman Cabai Keriting dan Cara Mengatasinya
Daun sering kali menjadi layu, menguning, dan akhirnya rontok. Berbeda dengan tungau, kutu aphids memiliki kemampuan berkembang biak sangat cepat.
Sebab, selain dapat memperbanyak diri dengan perkawinan biasa, hama ini juga mampu bertelur tanpa pembuahan.
Baca juga: Cara Menjaga Tanaman Cabai di Dalam Ruangan Selama Cuaca Dingin
1. Tidak menanam tanaman cabai pada lahan bekas tanaman cabai atau bekas lahan tanaman kacang panjang.
2. Tidak menanam tanaman cabai pada lahan dekat tanaman kacang panjang.
3. Secara mekanis, cabut dan bakar daun yang sudah terinfeksi kutu daun.
4. Gunakan pestisida alami dengan bahan dasar tembakau dan bawang putih. Caranya, merendam segenggam tembakau dalam lima liter air detergen selama satu malam, lalu saring dan aplikasikan pada tanaman cabai yang terserang.
Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Penyakit Daun Keriting pada Tanaman Cabai
Setelah itu, semprotkan larutan sebanyak tiga hari sehari hingga kutu tidak menyerang tanaman lagi.
5. Gunakan pestisida kimia jenis akrisida. Aplikasikan pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.