Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2022, 07:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menanam cabai di rumah banyak dilakukan masyarakat. Selain menambah variasi tanaman di halaman rumah, menanam cabai di rumah juga dapat segera dikonsumsi hasil panennya.

Ketika menanam cabai di pekarangan rumah, tentu akan menyenangkan bila tanaman cabai tersebut cepat berbuah. Cara merangsang pembuahan atau mempercepat agar cabai cepat berbuah punsudah banyak lakukan oleh petani.

Dilansir dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (7/1/2022), hal yang terpenting agar tanaman cabai cepat berbuah dan buahnya lebat adalah fase-fase pemupukan. Dalam pemupukan, Anda harus memperhatikan kandungan-kandungan pupuk yang dipakai.

Baca juga: Cara Menanam Cabai dengan Hidroponik, Tak Perlu Lahan Luas

Ilustrasi tanaman cabai. SHUTTERSTOCK/PAPA ANNUR Ilustrasi tanaman cabai.

Berikut beberapa tips pemupukan untuk merangsang pembuahan tanaman cabai.

1. Jangan terlalu banyak memberi pupuk yang mengandung Nitrogen (N)

Saat tanaman mulai berbunga, maka pemberian pupuk yang mengandung nitrogen harus mulai dikurangi. Akan tetapi, lakukan ini secara bertahap.

Nitrogen hanya membuat tanaman rajin berdaun namun malas berbuah. Pada tanaman cabai, Anda dapat mulai menurunkan kadar nitrogen pada usia tanaman 5 atau 6 minggu setelah tanam, karena pada usia ini tanaman sudah mulai berbunga.

2. Perbanyak fosfor (P)

Jika Nitrogen perlu dikurangi, pada fase pembentukan bunga dan buah Anda perlu menggenjot asupan fosfor (P). Fosfor penting untuk pembentukan buah cabai, karena berperan membawa air ke sel-sel, sehingga buah dapat berkembang.

Baca juga: Catat, Ini Cara Mengatasi Busuk Buah pada Tanaman Cabai

Fosfor juga penting untuk fotosintesis, respirasi dan sintesa protein. Kekurangan fosfor sering terjadi karena pola pemupukan yang tidak benar, baik pada saat olah lahan (pupuk dasar) dan terutama sekali pada saat pemupukan susulan (pengocoran) rutin.

Tanaman cabai yang kekurangan fosfor biasanya memiliki daun yang kecil-kecil, seperti mengerut, kaku, dan berwarna hijau gelap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com