Selain pemupukan, ada langkah lain yang harus dilakukan, yakni mengendalikan hama dan penyakit.
Baca juga: 4 Manfaat Kulit Jeruk untuk Tanaman, Bisa Usir Hama dan Jadi Pupuk
Pengendalian hama dapat dilakukan secara fisik dengan cara membunuh atau membuang hama yang terdapat pada tanaman dan media tanam atau dapat juga secara kimiawi dengan insektisida nabati. Insektisida nabati telah banyak dijual di kios-kios pertanian.
Apabila memungkinkan, pestisida nabati dapat dibuat sendiri dengan menggunakan sumber daya yang terdapat di dapur dan pekarangan.
Sementara itu, pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan memberikan agensia hayati. Agens hayati secara terbatas telah mulai tersedia di kios-kios pertanian.
Apabila tidak tersedia agensia hayati, pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan cara memusnakan tanaman terserang sehingga tidak menyebar ke tanaman lainnya.
Baca juga: Cara Mengendalikan Hama Thrips Penyebab Daun Cabai Keriting
Untuk penyakit virus yang penyebarannya diperantarai serangga, diantaranya kutu pucuk atau kutu daun, maka pengendalian dapat dilakukan dengan cara menghalangi serangga vektor melalui aplikasi pestisida nabati.
Untuk sayuran non organik, maka pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan menggunakan pestisida kimia (insektisida dan fungisida) sesuai cara dan dosis anjuran.
Namun demikian, diingatkan bahwa aplikasi pestisida kimia pada tanaman pekarangan sebaiknya dihindari karena besar resiko terhadap anggota keluarga, khususnya anak-anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.