Bibit tersebut perlu disemai terlebih dahulu sampai menghasilkan tunas. Setelah itu, bibit-bibit jahe yang sudah bertunas dipindahkan ke media tanam.
Tunas jahe kemudian ditutup lagi dengan tanah dengan ketinggian sekitar 5 sampai 10 cm. Agar lebih subur, Anda bisa juga menutupnya dengan pupuk kandang.
Baca juga: Simak, Panduan Budidaya Anggrek dari Botolan
Pastikan Anda merawat tanaman jahe dengan baik. Tanaman jahe yang masih berusia di bawah delapan bulan harus sering terkena paparan matahari untuk mendukung proses fotosintesis.
Kemudian, pastikan menyiram tanaman jahe secara teratur.
Pada dasarnya, jahe sudah bisa dipanen pada usia 8 sampai 12 minggu. Akan tetapi, proses panen jahe disesuaikan lagi dengan kebutuhan.
Apabila jahe digunakan untuk bumbu dapur, lebih disarankan memanen jahe pada usia delapan bulan. Lalu, jika jahe akan digunakan sebagai bibit, jahe bisa dipanen pada usia 12 bulan.
Baca juga: Tertarik Budidaya Cabai Merah? Simak Caranya Berikut Ini
Untuk keperluan komoditas jahe yang unggul, lebih baik panen jahe dilakukan pada usia 8 bulan.
Cara memanen jahe tentu lebih mudah dibandingkan dengan merawat dan menanamnya. Pada saat usia jahe cukup untuk dipanen, Anda bisa mulai panen dengan cara menggali tanaman jahe dengan hati-hati.
Kemudian, tarik tangkai bawah hingga akarnya tercabut. Jahe pun siap untuk dikonsumsi atau dijual.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.