Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Cara Menanam Sayuran dengan Sistem Aeroponik, Tak Perlu Tanah

Kompas.com - 25/02/2022, 08:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak cara menanam sayuran yang dapat dilakukan di rumah maupun lahan terbatas, salah satunya aeroponik. Aeroponik adalah cara bercocok tanam sayuran di udara tanpa penggunaan tanah.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (25/2/2022), nutrisi disemprotkan pada akar tanaman, air yang berisi larutan hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman.

Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan hara tersebut. Air dan nutrisi disemprotkan menggunakan irigasi sprinkler.

Baca juga: Mau Menanam Sayuran di Polybag? Simak, Begini Caranya

Ilustrasi menanam sayuran dengan sistem aeroponik. SHUTTERSTOCK/GLOBE GUIDE MEDIA INC Ilustrasi menanam sayuran dengan sistem aeroponik.

Sayuran hasil budidaya dengan sistem aeroponik terbukti mempunyai kualitas yang baik, higienis, sehat, segar, renyah, beraroma, dan disertai citarasa yang tinggi. Sayuran aeroponik dapat mengisi peluang kebutuhan masyarakat menengah ke atas.

Oleh karena itu, sistem aeroponik mulai banyak dikembangkan di Indonesia.

Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponus yang berarti daya. Jadi aeroponik adalah memberdayakan udara.

Sebenarnya aeroponik adalah tipe hidroponik karena air yang berisi larutan hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan hara tersebut.

Baca juga: 7 Langkah Menanam Sayuran Secara Hidroponik di Rumah

Manfaat sistem aeroponik

Sistem aeroponik dapat memberikan manfaat bagi Anda yang tidak mempunyai lahan, karena aeroponik tidak membutuhkan tanah, tetapi media tanam yang berupa styrofoam yang akarnya menggantung di udara. Sehingga, bisa dijadikan sebagai lahan di pekarangan rumah.

Ilustrasi menanam sayuran dengan sistem aeroponik menggunakan rockwool.SHUTTERSTOCK/ORAPIN JOYPHEUM Ilustrasi menanam sayuran dengan sistem aeroponik menggunakan rockwool.

Prinsip dari aeroponik adalah sebagai berikut. Lembaran styrofoam diberi lubang-lubang tanam dengan jarak 15 cm dengan menggunakan ganjal busa atau rockwool, anak semai sayuran ditancapkan pada lubang tanam tersebut.

Akar tanaman akan menjuntai bebas ke bawah. Di bawah helaian styrofoam, terdapat sprinkler (pengabut) yang memancarkan kabut larutan hara ke atas hingga mengenai akar.

Salah satu keunggulan budidaya aeroponik adalah oksigenasi dari tiap butiran kabut halus larutan hara yang sampai ke akar.

 

Baca juga: Cara Menanam Sawi Pagoda, Sayuran Hijau Berbentuk Unik

Selama perjalanan dari lubang sprinkler hingga sampai ke akar, butiran akan menambat oksigen dari udara hingga kadar oksigen terlarut dalam butiran meningkat.

Dengan demikian proses respirasi pada akar dapat berlangsung lancar dan menghasilkan banyak energi. Selain itu dengan pengelolaan yang terampil, produksi dengan sistem aeroponik dapat memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas.

Kelebihan aeroponik

Ada beberapa kelebihan menanam sayuran dengan sistem aeroponik, antara lain sebagai berikut.

  • Sistem aeroponik membantu lingkungan dengan menghemat air
  • Mengurangi jumlah tenaga kerja manusia yang terlibat.
  • Karena akar di udara, tanaman menerima lebih banyak oksigen.
  • Oksigen tambahan yang tanaman terima dapat meringankan pertumbuhan patogen berbahaya.
  • Tanaman dapat memanfaatkan karbon dioksida yang kaya oksigen di udara untuk melakukan fotosintesis.

Baca juga: Cara Memanfaatkan Limbah Sayuran dan Buah untuk Pupuk Kompos

Sayuran yang dapat ditanam dengan aeroponik

Jenis tanaman sayuran yang umumnya ditanam secara aeroponik di antaranya selada, kangkung dan bayam. Jenis tanaman yang sering dibudidayakan secara aeroponik pada umumnya berupa sayuran daun yang waktu panennya sekitar satu bulan setelah pindah tanam.

Ilustrasi rockwool, media tanam hidroponik dan aeroponik. SHUTTERSTOCK/OKTAPIYANTI Ilustrasi rockwool, media tanam hidroponik dan aeroponik.

Cara menanam sayuran dengan sistem aeroponik

Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat sistem aeroponik adalah sebagai berikut.

  • Jaringan irigasi sprinkler
  • Jet pump (pompa air)
  • Nozzle sprinkler
  • Pipa paralon atau PVC
  • Pipa etilen
  • Rockwool
  • Styrofoam
  • Larutan nutrisi
  • Bibit tanaman

Baca juga: 7 Sayuran yang Mudah Ditanam di Dalam Rumah, Cabai hingga Selada

Cara kerja sistem aeroponik adalah sebagai berikut.

Penggunaan sprinkler dapat menjamin ketepatan waktu penyiraman, jumlah air dan keseragaman distribusi air di permukaan tanah secara terus-menerus selama produksi tanaman dengan masukan tenaga kerja rendah.

Cara tersebut dapat menciptakan uap air di udara sekeliling tanaman serta memberikan lapisan air pada akar, sehingga menurunkan suhu sekitar daun dan mengurangi evapotranspirasi.

Sistem pancaran atau pengabutan dapat diatur secara intermittend, nyala-mati (on-off) bergantian menggunakan timer, asal lama mati (off) tidak lebih dari 15 menit karena dikhawatirkan tanaman akan layu.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Menyiram Tanaman Sayuran? Ini Penjelasannya

Bila pompa dimatikan, butiran larutan yang melekat pada akar dapat selama 15 hingga 20 menit. Pancaran atau pengabutan juga dapat hanya diberikan pada siang hari.

Akan tetapi, cara ini kurang dianjurkan karena kesempatan pemberian nutrisi pada tanaman menyusut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com