Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Perlu Tanah, Ini Cara Menanam Tanaman Menggunakan Air

Kompas.com - 16/12/2021, 10:28 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Secara umum, tanaman membutuhkan tiga hal untuk bertahan hidup, yakni cahaya, air, dan media tanam. Persyaratan ketiga, yakni media tanam, adalah kategori luas yang dapat mencakup tanah, gambut, kerikil lempung, dan bahkan hanya air.

Namun, dilansir dari Real Simple, Kamis (16/12/2021), menanam tanaman di air dimungkinkan selama Anda memenuhi beberapa persyaratan sederhana.

Jika Anda tetap menggunakan tanaman yang mudah dirawat yang tumbuh di air ini, Anda tidak memerlukan pengaturan hidroponik yang rumit. Bagian terbaiknya adalah jika Anda bosan menanam tanaman di air, yang harus Anda lakukan hanyalah menanamnya di tanah.

Baca juga: Cara Menanam Jeruk Nipis agar Berbuah Cepat dan Lebat

Ilustrasi tanaman hias lucky bamboo atau bamboo rejeki ditanam di dalam air.SHUTTERSTOCK/NEW AFRICA Ilustrasi tanaman hias lucky bamboo atau bamboo rejeki ditanam di dalam air.

Cara menanam tanaman di air

Menanam tanaman di air bisa sesederhana menempatkan stek di wadah kedap air. Namun, jika Anda ingin tanaman berkembang dan akhirnya memanen hasil dari tanaman itu, sedikit lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Inilah yang Anda butuhkan untuk menanam tanaman di air.

Berapa banyak cahaya yang dibutuhkan? 

Seperti menanam tanaman di dalam pot atau di luar ruangan, Anda harus menyediakan kebutuhan cahaya yang diperlukan untuk mereka.

Cahaya sangat penting untuk fotosintesis, dan tanpa jumlah cahaya yang tepat, tanaman tidak akan berkembang.

Baca juga: Panduan Menanam Tomat di Polybag

Sama seperti saat menanam tanaman di tanah, tanaman yang tumbuh di air semuanya membutuhkan jumlah cahaya yang berbeda, jadi sebaiknya periksa preferensi cahaya untuk setiap varietas spesifik yang Anda tanam.

 

Memilih wadah yang tepat

Wadah kedap air apa pun akan berfungsi untuk menanam tanaman di air. Wadah kaca mudah didapat, dan Anda dapat melihat akarnya tumbuh. Namun, wadah kaca juga lebih rentan terhadap pertumbuhan alga karena paparan cahaya dan genangan air.

Salah satu cara untuk menghindarinya adalah dengan menggunakan wadah yang tidak tembus cahaya (plastik, kaca, atau keramik).

Wadah buram tidak mencegah pertumbuhan alga, tetapi memperlambat pertumbuhan. Tambahkan sejumput bubuk arang atau beberapa potong kecil arang ke dalam air untuk membantu menghambat pertumbuhan alga.

 

Baca juga: Cara Menanam Alpukat Aligator di Pekarangan Rumah

Namun, hindari wadah logam. Logam menimbulkan korosi, dan beberapa logam bereaksi terhadap pupuk tanaman.

Seberapa sering harus memberikan pupuk?

Meskipun tanaman akan mudah berakar hanya di air biasa, mereka pada akhirnya akan membutuhkan makanan. Biasanya, tanaman yang tumbuh di air membutuhkan pupuk dengan kekuatan lebih rendah daripada yang tumbuh di tanah.

Secara umum, Anda harus mengencerkan pupuk yang larut dalam air menjadi seperempat kekuatan, tetapi ini juga tergantung pada tanaman dan jenis pupuk yang Anda gunakan.

Air yang tepat

Air yang tidak diklorinasi adalah yang terbaik untuk tanaman. Gunakan air keran yang telah berada pada suhu kamar semalaman untuk hasil terbaik.

 

Baca juga: Mudah, Begini Cara Menanam Hidroponik dengan Sistem Wick

Sebagian besar tanaman hanya membutuhkan penggantian air bulanan agar tetap sehat, tetapi itu tergantung pada jenis wadah, tanaman, dan jumlah sinar matahari yang didapatnya.

Seiring waktu, air akan menguap dari wadah. Isi ulang air setiap minggu dan ganti air sepenuhnya setelah mulai terlihat keruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com