Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2021, 13:42 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar pemilik kucing akan terbiasa melihat kucingnya muntah dari waktu ke waktu tanpa terlalu khawatir.

Kucing yang muntah sesekali biasanya diakibatkan oleh masalah kecil seperti makan berlebihan, atau bermain terlalu keras setelah makan.

Namun, jika kucing peliharaan untah lebih sering, itu bisa menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian dokter hewan dengan segera.

Baca juga: Kenali, Ini Tanda-tanda Kucing Peliharaan Sakit

Dilansir dari laman resmi Purina, Minggu (28/11/2021), pada artikel ini akan dibahas mengenai beragam hal yang perlu diketahui terkait kucing muntah.

Apa itu muntah pada kucing?

Muntah adalah pengeluaran isi lambung secara paksa melalui mulut. Ini harus dibedakan dari regurgitasi yang lebih pasif, di mana makanan yang dikeluarkan lebih lembut dibawa dari kerongkongan tanpa kontraksi lambung.

Kucing yang muntah biasanya menunjukkan tanda-tanda mual, termasuk meneteskan air liur, menjilat bibir, dan menelan berlebihan sebelum mereka muntah.

Potensi penyebab kucing muntah

Jika kucingmu muntah, itu bisa karena berbagai penyebab. Selain itu, dalam kasus yang kronis, sangat penting bagi ahli bedah hewan untuk mengetahui penyebab pastinya, agar menentukan perawatan yang optimal untuk kucing. 

Baca juga: Penyebab Kucing Sedih dan Tidak Bahagia

Penyebab umum kucing menjadi sakit dan muntah

  • Bola bulu
  • Kecepatan makan yang tinggi
  • Perubahan pola makan mendadak atau pengenalan makanan baru tanpa transisi bertahap.
  • Menelan sesuatu yang tidak pantas seperti makanan basi, racun atau benda asing.
  • Intoleransi, alergi atau kepekaan terhadap bahan makanan tertentu.
  • Infeksi saluran cerna, seperti virus, bakteri, jamur atau parasit.
  • Penyakit radang usus (radang lambung dan/atau saluran usus).
  • Tumor lambung, usus atau organ lainnya.
  • Penyakit yang memengaruhi bagian lain dari tubuh, seperti ginjal, hati, pankreas atau kelenjar tiroid.

Ilustrasi kucing muntah. SHUTTERSTOCK/NILS JACOBI Ilustrasi kucing muntah.

Perawatan saat kucing sakit disertai muntah

Setelah satu episode muntah, periksa kucingmu apakah ada tanda-tanda penyakit lain, seperti lesu, demam, atau diare.

Apabila memungkinkan, cari dan singkirkan benda apa pun yang mungkin menyebabkan kucingmu muntah sejak awal, serta keluarkan juga mangkuk makanan kucingmu selama beberapa jam.

Terus berikan air dan coba dorong kucingmu untuk minum. Jika muntahnya telah berhenti, maka berikan kucingmu sedikit makanan.

Baca juga: Penyebab Kucing Buang Air Kecil pada Tanaman dan Cara Mencegahnya

Dan apabila kucingmu menahan makan, terus berikan makanan dalam jumlah kecil dengan interval yang sering.

Lakukan ini untuk hari berikutnya atau lebih sebelum melanjutkan pemberian makan normal setelahnya jika semuanya baik-baik saja.

Jangan memberikan obat manusia atau obat bebas apa pun kepada kucingmu tanpa saran khusus dari dokter hewan.

Kucing saya muntah, kapan harus menghubungi dokter hewan?

Kamu perlu menghubungi dokter hewan jika kucingmu muntah terus menerus dan mengalami beberapa hal di bawah ini. 

Baca juga: Kucing Sering Bersembunyi? Kenali Tempat Persembunyiannya di Rumah

  • Ada darah di muntahan kucing. 
  • Kamu curiga kucingmu telah memakan sesuatu yang beracun.
  • Kucing demam atau depresi.
  • Kucingmu mencoba muntah tetapi tidak ada yang keluar.
  • Kucingmu tampaknya kesakitan.
  • Gusi kucing berwarna kuning atau sangat pucat.

Makanan optimal untuk kucing muntah

Jika kucingmu muntah, mereka mungkin mendapat manfaat dari makanan kucing tertentu dengan atribut berikut. 

 

  • Bahan berkualitas tinggi dan sangat mudah dicerna untuk mengurangi beban kerja lambung dan membantu meningkatkan toleransi makanan jika terjadi gastritis (kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi, peradangan atau pengikisan).
  • Pembatasan jumlah sumber protein untuk mengurangi risiko reaksi alergi atau reaksi gastrointestinal yang merugikan, yang dapat menyebabkan muntah.
  • Jika dokter hewan mencurigai alergi makanan adalah penyebab kucingmu muntah, maka mereka mungkin merekomendasikan pola makan hipoalergenik yang diformulasikan dengan protein terhidrolisis.

Baca juga: Ketahui, Ciri-ciri Kucing Mau Melahirkan

Ini adalah protein yang dipecah menjadi potongan-potongan kecil yang tidak dapat atau sangat tidak mungkin menyebabkan reaksi alergi.

Jika bola rambut atau bulu adalah penyebab kucingmu muntah, maka disarankan untuk memberi makan makanan yang mengandung serat.

Itu dapat membantu meminimalkan pembentukan bola rambut dengan meningkatkan transit rambut yang tertelan melalui saluran pencernaan kucing, yang mana ia dapat dikeluarkan dengan aman melalui feses.

Bicaralah dengan dokter hewanmu tentang pola makan mana yang akan mereka rekomendasikan jika kucingmu kurang sehat dan muntah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com