Akibatnya, tanaman tidak perlu mencari nutrisi di dalam tanah karena dengan cepat memasukkannya ke air. Dengan demikian, tanaman dapat fokus umeningkatkan dan mengembangkan produksinya.
Baca juga: 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Berkebun Hidroponik
Namun, di sisi lain, berkebun tradisional memiliki paparan kondisi multi-iklim yang mendukung gulma dan infestasi hama.
Untuk mempertahankan pertumbuhan tanaman yang sukses, tak jarang menggunakan herbisida dan pestisida.
Baca juga: Tak Hanya Rockwool, Ini Media Tanam Hidroponik yang Bisa Dipilih
Namun, dengan berkebun hidroponik, tidak perlu khawatir dengan gulma karena menggunakan air sebagai pengganti tanah.
Dengan demikian, Anda dapat menanam dan memanen tanaman tanpa bahan berbahaya seperti insektisida.
Hal ini sangat menguntungkan karena dapat mengonsumsi atau menjual hasil panen tanpa residunya, yang dapat membahayakan kesehatan konsumen.
Baca juga: Aquaponik, Budidaya Ikan dan Tanaman Hidroponik di Lahan Terbatas
Media tanam hidroponik tidak memerlukan banyak lahan atau tanah untuk bercocok tanam. Anda dapat menempatkan pot tumbuh lebih dekat satu sama lain tanpa khawatir dengan tingkat pertumbuhannya.
Hal itu karena nutrisi di dalam air terdistribusi dengan baik dibanding tanah. Sistem hidroponik juga dapat dibuat secara vertikal sehingga menghemat banyak lahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.