Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2021, 19:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menanam cabai di rumah memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah dapat langsung dinikmati hasil panennya. Namun demikian, untuk pemula dalam menanam cabai, pastikan nutrisi dan kesehatan tanaman.

Dilansir dari Home Guides SF Gate, Sabtu (13/11/2021), tanaman cabai paling baik ditanam dalam kondisi kaya nutrisi, menurut Harvest to Table. Ketika nutrisi tidak mencukupi, perkembangan tanaman yang buruk terjadi, termasuk pertumbuhan terhambat, yang pada akhirnya menyebabkan panen yang buruk.

Ampas kopi kaya akan sejumlah nutrisi dan dapat membantu menghidupkan kembali tanaman cabai yang sakit maupun tanaman cabai kerdil.

Baca juga: Simak, Cara Menangani Hama Lalat Buah pada Tanaman Cabai

Ilustrasi ampas kopiPixabay/Eliasfalla Ilustrasi ampas kopi

Kaya akan antimikroba, ampas kopi membantu mencegah bakteri dan jamur berkembang biak. Ampas kopi juga kaya akan serat, lipid hidrofobik dan minyak esensial, yang semuanya memperbaiki struktur tanah.

Ampas kopi mengubah struktur dan nutrisi tanah dengan cara yang mirip dengan kompos, dan bahkan dapat ditambahkan ke kompos untuk memberikan tambahan nutrisi.

Tidak hanya itu, ampas kopi juga berfungsi dengan baik sebagai mulsa, membatasi perubahan suhu tanah yang dapat membuat tanaman cabai stres sekaligus meningkatkan keasaman tanah, menurut GardensAlive.

Ampas kopi kaya akan nitrogen

Ampas kopi sangat kaya akan nitrogen. Mereka mengandung antara 2 dan 10 persen nitrogen, yang membantu perkembangan dan pertumbuhan tanaman.

Baca juga: 7 Sayuran yang Mudah Ditanam di Dalam Rumah, Cabai hingga Selada

Nitrogen sangat bermanfaat untuk produksi daun dan batang yang sehat. Saat digunakan dalam kompos, ampas kopi mempertahankan kandungan nitrogennya yang tinggi, dengan rasio 10 banding 1 karbon terhadap nitrogen.

 

Namun, perlu diingat, terlalu banyak nitrogen dapat menghasilkan dedaunan yang indah, tetapi produksi buahnya rendah.

Ilustrasi tanaman cabai, menanam cabai.SHUTTERSTOCK/WORRAKET Ilustrasi tanaman cabai, menanam cabai.

Cara mengatasi tanaman cabai kerdil dengan ampas kopi

Baik digunakan sendiri atau sebagai bagian dari kompos, manfaat ampas kopi tetap terjaga. Sebagai kompos, semua manfaat antimikroba dan nutrisi dari ampas kopi dipertahankan.

Saat digunakan sendiri, ampas kopi dapat dicampur ke dalam tanah sebagai bahan tambahan atau digunakan sebagai mulsa. Saat digunakan sebagai mulsa, sebarkan hingga setengah inci ampas kopi di permukaan tanah dekat bagian bawah tanaman.

Baca juga: 5 Tips Menanam Cabai di Dalam Ruangan

Manfaat nutrisi dari ampas kopi akan bertahan hingga dua bulan.

Penyebab pertumbuhan tanaman cabai terhambat

Tanaman cabai yang kerdil dan perkembangan tanaman yang buruk tidak selalu hanya akibat nutrisi yang buruk. Dengan demikian, ampas kopi mungkin bukan solusi untuk menghidupkan kembali tanaman cabai.

Tanaman cabai bisa menjadi kerdil jika tanaman berbuah terlalu dini atau jika tanaman terlalu dipangkas, kata Harvest to Table.

Jika bunga pertama tanaman menghasilkan buah, terlalu banyak energi diarahkan ke produksi buah ketimbang pengembangan struktural, sehingga tidak cukup energi yang tersisa untuk mendorong pertumbuhan daun yang lebih banyak, yang menyebabkan tanaman cabai kerdil.

Baca juga: 5 Cara Mencegah dan Mengatasi Virus Mosaik pada Tanaman Cabai

Jepit beberapa bunga pertama untuk mengarahkan energi tanaman ke arah pertumbuhan dedaunan. Ini akan menghasilkan tanaman cabai yang lebih sehat, lebih kokoh dan lebih kuat, lebih mampu mendukung panen buah cabai yang besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com