JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai adalah tanaman sayuran yang banyak ditanam di rumah. Meski tampaknya mudah ditanam, namun tanaman cabai cukup rentan terhadap serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian, proses budidaya cabai tidak terlepas dari serangan hama OPT atau hama penyakit yang menyerang tanaman cabai. Salah satunya adalah penyakit layu pada tanaman cabai.
Penyakit layu ini menyebabkan tanaman tidak segar dan tidak normal, disebabkan oleh dua jenis parasit jamur dan bakteri.
Baca juga: 7 Cara Membuat Tanaman Cabai Tumbuh Lebih Cepat
Penyakit layu pada tanaman cabai sering disebut dengan layu fusarium yang dapat menjadi salah satu ancaman serius karena penyakit ini dapat menyebabkan tanaman cabai mati.
Penyakit layu fusarium disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum. Jika tanaman cabai telah terinfeksi penyakit ini, maka tidak bisa diobati dan tanaman akan mati.
Penyakit ini akan menyebar dengan sangat cepat dari tanaman satu ketanaman lain, ketika dalam cuaca hujan dan pH tanah menurun. Akhirnya, tanaman cabai akan rusak, layu dan cepat mati.
Penyakit layu fusarium bisa menyerang tanaman cabai kapan saja, baik di musim kemarau atau musim hujan. Namun, serangan berat biasanya terjadi pada musim hujan karena jamur Fusarium oxysporum mudah berkembang biak dan mudah menyebar.
Baca juga: Kenali, Penyebab Tanaman Cabai Tiba-tiba Layu
Hal ini dikarenakan tingkat kelembapan udara yang tinggi, ditambah dengan adanya genangan air hujan di lahan persawahan serta pH tanah yang rendah. Penyebaran jamur ini bisa melalui air, angin, peralatan pertanian maupun manusia.
Jamur Fusarium oxysporum dapat menyerang tanaman mulai dari proses pembibitan, masa pertumbuhan hingga tanaman mulai berproduksi.