Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Tusuk Sate, Bagus atau Buruk Menurut Feng Shui?

Kompas.com - 01/11/2021, 14:08 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber The Spruce

Tips memperbaiki posisi rumah tusuk sate

Meski berada di posisi kurang ideal, bukan berarti rumah tusuk sate tidak bisa ditinggali atau posisi harus diubah. Tak perlu khawatir, ada beberapa cara memperbaiki rumah tusuk sate ini demi menghindari energi negatif

Idealnya, jika energi sangat sulit, yang terbaik adalah bergerak. Namun, bila hal itu bukan pilihan, Anda bisa mengikut tips perbaikan di bawah ini. 

Baca juga: Warna di Kamar yang Bikin Tidur Nyenyak Menurut Feng Shui

  • Elemen kayu

Untuk memperbaiki posisi ini, Anda bisa menghadirkan eleman kayu di luar rumah. Caranya, membuat taman atau menanam pohon dan semak yang kokoh di halaman rumah untuk menciptakan penghalang energik pelindung bagi rumah.

Dengan demikian, elemen kayu tersebut dapat menahan energi jalan dan lalu lintas serta berbagai risiko buruk lainnya dari jalan. 

  • Elemen tanah 

Batu-batu besar, batu, bahkan patung atau pahatan dapat memberikan stabilitas serta melindungi rumah dari aliran Qi yang berasal dari persimpangan-T. Pastikan fitur elemen bumi stabil, substansial, juga memiliki bobot. 

Baca juga: Warna Merah di Kamar Tidur, Bagus atau Tidak Menurut Feng Shui?

Cermin bagua adalah cermin kecil dengan bingkai berbentuk segi delapan di sekelilingnya. Ini juga memiliki delapan simbol trigram yang menghiasi perimeter.

Cermin bagua dapat ditempatkan menghadap persimpangan atau di atas pintu depan rumah untuk membelokkan energi yang menantang dari lalu lintas jalan. 

  • Perlindungan interior

Apabila tidak dapat memperbaiki eksterior rumah, Anda dapat menggunakan saran elemen kayu atau tanah seperti di atas di dalam rumah.

Lakukan yang terbaik untuk menemukan penyesuaian perlindungan di bagian depan rumah bertemu dengan persimpangan-T.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com