Untuk hal ini, deterjen cair jadi juaranya. Botol deterjen cair biasanya dilengkapi dengan pegangan untuk memudahkan pengangkutan, tutup putar yang berfungsi ganda sebagai gelas ukur, dan cerat yang memungkinkan penuangan tahan percikan ke dalam mesin cuci.
Sebaliknya, deterjen bubuk hadir dalam kotak atau plastik yang tidak praktis dan tidak mudah dikeluarkan seperti cairan dan mengharuskan kamu menuangkannya ke dalam gelas ukur terpisah, yang juga bisa berantakan dan boros jika bubuk menempel di tangan atau lantai.
Deterjen cair dan bubuk mengandung bahan pengisi yang membantu mendistribusikan bahan aktif. Pengisi utama dalam deterjen cair adalah air yang mudah larut pada semua suhu.
Ini penting, karena semakin larut deterjen dalam air, semakin dalam pembersihannya dan semakin kecil kemungkinannya untuk menumpuk di mesin cuci dan meninggalkan residu putih pada pakaian.
Baca juga: Mengepel Lantai dengan Deterjen, Efektifkah? Ini Penjelasannya